Berita

Letak Selat Hormuz/Net

Dunia

Respons Agresi AS, Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz

MINGGU, 22 JUNI 2025 | 22:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Parlemen Iran menyetujui penutupan Selat Hormuz, jalur perairan strategis yang menjadi nadi utama perdagangan energi dunia, sebagai tanggapan langsung atas serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Teheran.

Langkah ini diumumkan oleh anggota senior parlemen Iran, Esmaeil Kowsari, pada Minggu, 22 Juni 2025, hanya beberapa jam setelah serangan AS yang menargetkan instalasi nuklir Fordo, Natanz, dan Arak, yang sebelumnya dinyatakan berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Parlemen telah sampai pada kesimpulan bahwa mereka harus menutup Selat Hormuz, tetapi keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi,” ujar Kowsari, yang juga anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majlis, seperti dikutip oleh media Iran Press TV. 


Kowsari mengecam komunitas internasional atas diamnya terhadap agresi militer Amerika yang menurut Iran merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional. 

Ia menegaskan bahwa keputusan parlemen mencerminkan konsensus nasional untuk melindungi kedaulatan negara dari tindakan sewenang-wenang.

“Langkah ini adalah respons tegas terhadap agresi Amerika dan diamnya masyarakat internasional,” tegas Kowsari.

Selat Hormuz adalah satu-satunya jalur laut yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab dan lautan terbuka. 

Sekitar 20 persen minyak dunia, mencapai 17 hingga 18 juta barel per hari, melintasi selat sempit ini, menjadikannya jalur vital dalam pasokan energi global. 

Selain itu, Selat Hormuz juga menjadi rute penting ekspor gas alam cair (LNG), terutama dari Qatar, salah satu produsen LNG terbesar di dunia.

Penutupan selat ini berpotensi menimbulkan dampak besar bagi stabilitas pasar energi dunia. Para analis memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat memicu lonjakan harga minyak global hingga 80 persen hanya dalam pekan pertama, serta memicu gelombang gangguan terhadap aktivitas industri dan rantai pasok global.

Meskipun parlemen telah menyetujui penutupan Selat Hormuz, keputusan final tetap berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, badan tertinggi yang mengoordinasikan kebijakan strategis Iran, termasuk keamanan dan militer. 

Namun sinyal kuat dari parlemen menunjukkan arah kebijakan yang lebih konfrontatif jika agresi terhadap Iran berlanjut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya