Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev/Ist

Bisnis

Perjanjian Dagang RI-Eurasia Bakal Dikebut Tahun Ini

JUMAT, 20 JUNI 2025 | 16:56 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) resmi menyelesaikan perundingan substansial Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) di sela-sela gelaran St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

Pengumuman itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev pada Rabu 19 Juni 2025 di St. Petersburg, Rusia. 

“Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini,” kata Airlangga dalam pernyataan resmi, Jumat 20 Juni 2025.


Penyelesaian perundingan ini disebut menandai babak baru dalam penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan lima negara anggota EAEU, yaitu Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia. 

Sejak perundingan diluncurkan pada Desember 2022, tercatat telah dilakukan lima putaran negosiasi dan sejumlah pertemuan intersesi yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan.

Seluruh area negosiasi telah disepakati secara substansial dan proses ratifikasi serta finalisasi teknis akan segera dilakukan agar perjanjian dapat segera diberlakukan.

Perjanjian ini akan membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia, khususnya untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao. 

Di sisi lain, Indonesia juga menargetkan peningkatan impor dari EAEU untuk komoditas strategis seperti gandum, fosfat, batu bara, bahan baku pupuk kimia, serta besi setengah jadi.

Dengan jumlah penduduk gabungan lebih dari 460 juta jiwa, Indonesia dan EAEU diyakini dapat saling memperluas akses pasar, memperlancar rantai pasok, serta memperkuat arus investasi dua arah.

Mendag Slepnev pun menggarisbawahi pentingnya pencapaian tersebut bagi kedua belah pihak dan akan menekan perjanjian tersebut tahun ini.

“Komisi Ekonomi Eurasia siap untuk menandatangani perjanjian tahun ini dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik guna menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan,” ujarnya.

Adapun perjanjian ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke kawasan non-tradisional. EAEU dinilai memiliki potensi besar sebagai tujuan ekspor dan sumber investasi strategis, dengan pertumbuhan PDB kawasan yang rata-rata mencapai 4,4 persen, lebih tinggi dari rata-rata global.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya