Berita

Anggota OPM Abral Wandikbo/Ist

Pertahanan

Mabes TNI Bantah Isu Salah Tangkap Anggota OPM

KAMIS, 19 JUNI 2025 | 01:09 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengklaim seorang pria asal Papua yang meninggal dunia bernama Abral Wandikbo merupakan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap III/Ndugma. 

Ini bisa diartikan bahwa TNI tidak salah tangkap seperti isu yang beredar di berbagai media saat ini.

"Bukti bahwa Abral Wandikbo alias Almaroko Nirigi anggota Pok OPM sangat jelas, terbukti dengan adanya foto yang bersangkutan sambil membawa senjata M-16 A2," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi saat dihubungi pada Rabu, 18 Juni 2025.


Lanjut dia, Abral diringkus saat operasi yang digelar oleh TNI. Saat operasi ini, prajurit juga menemukan sebuah catatan dari korban yang sama persis di postingan akun Facebook anggota OPM tersebut.

Dari sini, saat dilakukan interogasi, Abral bersedia menunjukkan lokasi gudang penyimpanan senjata di kawasan Kampung Kwit, Papua.

"Abral bersedia menunjukkan jalan ke salah satu Honai di Kampung Kwit. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh yang bersangkutan bahwa di Honai terdapat dua pucuk senjata organik," jelasnya.

Namun, di pertengahan jalan, Abral justru melarikan diri tanpa menghiraukan tembakan peringatan yang dilepas oleh prajurit TNI.

Abral pun melompat ke jurang dan tidak bisa diikuti prajurit.

"Saat itu aparat TNI tidak melanjutkan upaya pengejaran dan memastikan kondisi yang bersangkutan, dikarenakan faktor keamanan yang memiliki risiko tinggi bagi keselamatan pasukan apabila melanjutkan gerakan," terang Kristomei.

Soal kondisi jenazah Abral, Kristomei menduga perbuatan keji itu dilakukan oleh anggota OPM lain.

Abral ditemukan tewas dalam kondisi kedua telinga, hidung, dan mulut dipotong, serta bagian dahinya terkelupas dan kakinya melepuh.

"Prajurit TNI tidak akan melakukan kebiadaban seperti itu. Justru yang melakukan kebiadaban seperti itu adalah gerombolan OPM selama ini. Bisa jadi Abral dibunuh OPM sendiri karena Abral mau menunjukkan di mana Honai yang ada senjatanya," tandas Mantan Kadispenad itu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya