Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Harga Membaik, Kontrak Berjangka Gandum di CBOT Pulih

SABTU, 14 JUNI 2025 | 11:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kontrak berjangka gandum di Chicago Board of Trade ( CBOT ) menguat 3 persen menjadi di atas 5.40 Dolar AS per bushel pada penutupan perdagangan Jumat, 13 Juni 2025. 

Angka ini naik dari level terendah empat minggu di tengah pembelian murah dan sentimen yang membaik di seluruh kompleks biji-bijian. 

Pemulihan ini didukung oleh kekuatan harga kedelai dan jagung, yang melonjak setelah mandat pencampuran bahan bakar nabati (Biofuel) yang diusulkan oleh pemerintahan era Presiden AS Joe Biden. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM, dan mendukung industri kelapa sawit dalam negeri. 


Para pedagang melihat penurunan harga gandum belakangan ini sebagai peluang beli, terutama dengan kekhawatiran pasokan global yang masih mengendap. 

Momentum tambahan datang dari lonjakan tajam harga minyak mentah setelah Israel meluncurkan serangan udara ke Iran, meningkatkan risiko geopolitik dan mendukung pasar komoditas secara umum. 

Gandum juga mendapat manfaat dari pembelian teknis dan situasi pasar. Sementara itu, Departemen Pertanian AS (USDA)  meningkatkan proyeksi pasokan gandum AS pada 2025-2026, dengan memproyeksikan total produksi sebesar 1.921 miliar bushel - naik 115.000 dari bulan lalu. 

Hal ini karena didorong oleh peningkatan produksi jenis gandum berprotein sangat tinggi seperti Soft Red dan White Winter wheat yang mengimbangi penurunan produksi Hard Red Winter. 

Kontrak berjangka gandum adalah perjanjian untuk membeli atau menjual sejumlah gandum pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang disepakati saat ini. 

Kontrak ini diperdagangkan di bursa berjangka seperti Bursa Komoditas Chicago (CBOT). Perdagangan kontrak berjangka memungkinkan pedagang untuk berspekulasi tentang pergerakan harga gandum atau melakukan lindung nilai terhadap risiko harga.

Populer

Gagal Tunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Dirtipidum Kalah Telak

Rabu, 09 Juli 2025 | 17:57

Ini Susunan Pengurus Besar Ikatan Alumni PMII Periode 2025-2030

Senin, 14 Juli 2025 | 01:52

Alasan Jokowi Tak Hadir Gelar Perkara Khusus Ijazah Palsu di Bareskrim

Rabu, 09 Juli 2025 | 14:02

Pemecatan Beathor di BP Taskin Pertegas Kepalsuan Ijazah Jokowi

Minggu, 06 Juli 2025 | 10:01

Kalau Ada yang Tak Tumbuh dari Bawah Pasti Bukan PMII, Itu HMI!

Senin, 14 Juli 2025 | 04:50

Staf Kemlu Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos Mewah Menteng

Selasa, 08 Juli 2025 | 16:24

Roy Suryo Ungkap Video Jokowi Naik Kendaraan ATV Asli, Ini Lokasinya

Senin, 07 Juli 2025 | 04:50

UPDATE

Polisi Gercep Atasi Tindak Pidana Kekerasan pada Anak di Boyolali

Selasa, 15 Juli 2025 | 06:31

Kuasa Hukum PT BRW Soroti Dugaan Kreditur Fiktif Penyebab Kepailitan

Selasa, 15 Juli 2025 | 05:24

Saatnya Pemerintah Tegakkan Keadilan Lahan Sebelum Kemiskinan Meluas

Selasa, 15 Juli 2025 | 04:37

De-Offisialisasi Kopdes Merah Putih

Selasa, 15 Juli 2025 | 03:45

Pemprov DKI Diminta Tertibkan Operasional Ambulans Non-Medis

Selasa, 15 Juli 2025 | 03:03

Koperasi Bisa jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan Pesisir

Selasa, 15 Juli 2025 | 02:47

Kerdilkan HMI, Pernyataan Cak Imin Ahistoris dan Menyesatkan

Selasa, 15 Juli 2025 | 01:54

Tak Sempat Azankan Anak, Keluarga Terdakwa Judol Adhi Kismanto Makin Sulit

Selasa, 15 Juli 2025 | 01:23

Terungkap Kode 'Bagi PM' di Sidang Judol, Aliran Dana ke Budi Arie?

Selasa, 15 Juli 2025 | 00:46

Febri Diansyah Tuding JPU KPK Pelintir Keterangan Ahli soal Judicial Review

Selasa, 15 Juli 2025 | 00:12

Selengkapnya