Berita

Pindad MV3 EV/Ist

Tekno

Pindad MV3 EV Pandu Masih Perlu Sistem Penunjang

SABTU, 14 JUNI 2025 | 02:55 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Peluncuran kendaraan taktis listrik Pindad MV3 EV "Pandu" oleh Presiden Prabowo Subianto, Rabu, 11 Juni 2025, mencerminkan ambisi Indonesia untuk berinovasi dalam teknologi pertahanan. 

Upaya ini dinilai Pengamat Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), Larasmoyo Nugroho, sebagai kebijakan strategis yang perlu ditopang sistem penunjang agar kehadiran pandu benar-benar bermanfaat dan bernilai ekonomis.  

“Peluncuran Pindad MV3 EV Pandu menandai langkah besar dalam modernisasi alutsista Indonesia, tetapi sejumlah tantangan kritis perlu diperhatikan untuk memastikan keberhasilannya,” ujar Larasmoyo Nugroho. 


Peneliti Pustekroket BRIN ini menyebut untuk tahap berikutnya spesifikasi lengkap Pandu seperti kapasitas baterai, jangkauan operasional, dan ketahanan di medan tempur perlu diungkap secara jelas agar tidak ada keraguan tentang kesiapan teknologi untuk misi militer sesungguhnya. 

Pandu juga harus mengurangi ketergantungan pada komponen impor agar keandalan dan keberlangsungan produksinya terjamin. 

“Meskipun Indonesia kaya akan nikel, pengembangan baterai canggih dan komponen elektronik berpotensi bergantung pada impor, justru dapat melemahkan kemandirian industri pertahanan,” kata Larasmoyo.

Laras mengingatkan bahwa kehadiran Pandu memerlukan sistem pendukung agar operasional kendaraan tidak menghadapi kendala. Karena itu Pandu memerlukan stasiun pengisian daya dan perawatan khusus, yang dapat diimplementasikan di medan operasi Indonesia yang beragam, seperti hutan atau kepulauan.

“Fokus pada teknologi listrik harus selaras dengan kebutuhan TNI, terutama untuk operasi di medan sulit, di mana keandalan dan kemudahan perawatan lebih krusial daripada aspek seremonial. Kembangkan solusi pengisian daya portabel dan multi-sumber untuk mendukung operasi di medan terpencil," ungkapnya.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah uji coba kendaraan di berbagai kondisi medan untuk memastikan ketahanan dan relevansi operasional. 
Dan yang tidak kalah penting adalah penetapan target pasar yang jelas, apakah untuk kebutuhan domestik TNI atau ekspor, dengan strategi pemasaran yang kompetitif,” jelasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya