Berita

Acara "Ngobras On The Spot Volume 4" menyorot program Brigade Pangan/Istimewa

Nusantara

Brigade Pangan Didorong Lebih Berperan Aktif dalam Wujudkan Swasembada Pangan

JUMAT, 13 JUNI 2025 | 20:38 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dalam rangka mempercepat tercapainya swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) resmi meluncurkan program “Brigade Pangan atau BP”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui penerapan teknologi modern dan keterlibatan generasi muda atau petani milenial.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan, Program BP merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong regenerasi petani. Program ini dirancang agar mampu mencetak petani-petani muda yang tangguh dan produktif dengan dukungan teknologi serta peluang ekonomi yang menjanjikan.

“Melalui Brigade Pangan, kita ingin mempercepat swasembada pangan dengan melibatkan generasi muda. Kita siapkan akses terhadap teknologi modern dan peluang usaha yang nyata di sektor pertanian,” ujar Amran.


Program Brigade Pangan ini turut disorot dalam acara "Ngobras On The Spot Volume 4" yang diselenggarakan di Balai Besar Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Pertanian (BBPKM), Ciawi, Jawa Barat. 

Dalam acara ini hadir sejumlah narasumber penting seperti Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti; Kepala Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian, Eko Nugroho Dharmo Putro; Vice President Micro Business Strategic Alliance, PT Bank Mandiri, Sartisa; Penyuluh Pendamping Brigade Pangan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung, Hendra Saputra; dan Manajer Brigade Pangan, Jumanto. 

Acara ini juga dihadiri oleh penyuluh pertanian dari Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi.

Dalam arahannya, Santi menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementan dan Dinas Pertanian di seluruh daerah. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan Program BP telah terbukti secara nyata, dengan banyak anggotanya yang berhasil meraih penghasilan hingga Rp10 juta per bulan melalui penyewaan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta proses budidaya.

“Itu bukan hoax, tapi kenyataan. Brigade Pangan wajib melakukan proses budidaya di lahan yang ada, dan untuk permodalan bisa melalui KUR,” ujar Santi, dalam keterangannya, Jumat 13 Juni 2025.

Ia juga mengingatkan bahwa peran para penyuluh pertanian sangatlah penting dan harus senantiasa mendampingi para BP. Mulai dari pemodalan hingga panen dan memastikan untuk menjual GKP sesuai HPP yaitu Rp6.500/kg.

Sementara itu, Eko Nugroho menambahkan, sinergi dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat penting, mengingat banyak kisah sukses dari petani muda yang telah viral di media sosial.

Dari Kabupaten Tulang Bawang, penyuluh Hendra Saputra menyampaikan bahwa motivasi dan semangat sangat berperan dalam keberhasilan program ini, sehingga bisa memperoleh penghasilan minimal Rp10 juta per bulan

Hendra juga menekankan pentingnya meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga tiga kali tanam per tahun untuk meningkatkan hasil panen.

Dukungan perbankan juga diperkuat oleh Bank Mandiri, yang diwakili oleh Sartisa. Ia menyampaikan bahwa Bank Mandiri aktif menyalurkan KUR ke wilayah-wilayah pertanian terpencil, bahkan dengan mengirim tim langsung ke lapangan untuk memudahkan petani dalam mengakses pembiayaan.

“Kami minta penyuluh untuk terus berkoordinasi dengan kelompok tani dalam proses administrasi sebagai syarat pengajuan KUR, yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk administrasi perbankan", jelasnya.

Acara ditutup dengan penekanan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara Kementerian Pertanian, penyuluh, dan lembaga keuangan seperti Bank Mandiri, guna mempercepat terwujudnya swasembada pangan dalam waktu satu tahun ke depan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya