Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Tarif Trump Bikin Ekonomi Inggris Melambat Tajam di April 2025

JUMAT, 13 JUNI 2025 | 12:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kebijakan tarif impor baru yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump berdampak besar terhadap ekonomi Inggris. Data resmi yang dirilis pada Kamis, 12 Juni 2025, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi negara itu melambat tajam pada April.

Dikutip dari Reuters, Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris turun 0,3 persen pada April dibandingkan Maret. Ini adalah penurunan bulanan terbesar sejak Oktober 2023 dan lebih buruk dari perkiraan para ekonom, yang hanya memprediksi penurunan 0,1 persen. Padahal, pada bulan Maret, ekonomi Inggris masih tumbuh 0,2 persen.

Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, menyebut angka tersebut “jelas mengecewakan”. Data ini dirilis sehari setelah ia mengumumkan rencana pembagian anggaran pemerintah sebesar lebih dari 2 triliun Pound untuk beberapa tahun ke depan.


Sejak pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Inggris memang sudah melambat. Penurunan PDB di bulan April terutama disebabkan oleh turunnya aktivitas di sektor jasa  - yang merupakan sektor terbesar dalam ekonomi Inggris - sebesar 0,4 persen.

Salah satu penyebab utama adalah penurunan tajam di sektor properti dan jasa hukum, karena insentif pajak untuk pembelian rumah sudah berakhir. Penurunan dari sektor ini menyumbang 0,2 persen dari total penurunan 0,3 persen. Selain itu, industri otomotif juga mengalami penurunan produksi dan ekspor, terutama ke AS dan Uni Eropa.

Akibat data ekonomi yang buruk ini, nilai tukar Poundsterling melemah hampir setengah sen terhadap Dolar AS, dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Inggris turun ke level terendah dalam sebulan terakhir.

Ekspor barang Inggris ke Amerika Serikat juga turun tajam pada April, sebesar 2 miliar Pound (sekitar 2,7 miliar Dolar AS). Ini penurunan bulanan terbesar sejak pencatatan dimulai tahun 1997.

Meski Inggris telah memiliki perjanjian dagang dengan AS yang membebaskannya dari tarif impor aluminium dan baja, tarif barang lain sebesar 10 persen tetap berlaku.

Menurut Badan Statistik Nasional Inggris (ONS), dari semua sektor ekonomi utama, hanya sektor konstruksi yang tumbuh pada April, yaitu naik 0,9 persen. Sementara itu, output industri secara keseluruhan turun 0,6 persen, dengan sektor manufaktur turun lebih dalam sebesar 0,9 persen.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya