Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Ekspor China ke AS Merosot 34,5 Persen pada Mei 2025 Gegara Perang Tarif

SENIN, 09 JUNI 2025 | 18:59 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ekspor China ke Amerika Serikat tercatat anjlok 34,5 persen secara tahunan (yoy) pada Mei 2025. 

Ini menjadi penurunan paling tajam dalam lima tahun terakhir imbas memburuknya ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Dikutip dari Reuters, Senin 9 Juni 2025, angka ini melanjutkan tren pelemahan setelah pada April 2025 ekspor China ke AS juga merosot 21 persen.


"Kemungkinan besar data bulan Mei terus terbebani oleh periode tarif puncak," kata kepala ekonom untuk China Raya di ING, Lynn Song.

Meski ekspor ke Negeri Paman Sam melemah, Negeri Tirai Bambu masih mencatat pertumbuhan ekspor secara keseluruhan sebesar 4,8 persen pada Mei 2025. 

Hal ini ditopang peningkatan pengiriman ke kawasan lain, terutama ASEAN yang melonjak 15 persen, Uni Eropa 12 persen, dan Afrika 33 persen.

Sementara itu, impor China ikut mengalami penurunan 3,4 persen, sehingga surplus perdagangan negeri tersebut melebar menjadi 103,2 miliar Dolar AS, melampaui proyeksi ekonom yang memperkirakan surplus di angka 101,3 miliar Dolar AS.

Di tengah dinamika ini, Beijing dan Washington dijadwalkan kembali duduk bersama dalam putaran kedua pembicaraan perdagangan di London, Inggris.

Agenda utama dalam pertemuan tersebut adalah kebijakan pembatasan ekspor mineral langka yang diberlakukan China.

Pada pertemuan pertama yang digelar di Jenewa bulan lalu, kedua negara sepakat untuk meredakan ketegangan dagang dengan memangkas tarif selama 90 hari. AS sepakat menurunkan tarif dari 145 persen menjadi 30 persen, sementara China menurunkan bea masuknya dari 125 persen menjadi 10 persen.

Namun, tensi kembali meningkat setelah AS mengecam kebijakan pembatasan ekspor tanah jarang yang diberlakukan China. 

Mineral tersebut menjadi komponen krusial dalam industri teknologi tinggi, dan pembatasan dari Beijing disebut-sebut sebagai respons atas tarif tinggi yang sebelumnya diberlakukan AS.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya