Berita

Angkatan Udara AS, Angkatan Laut AS, dan Korps Marinir AS berbaris untuk latihan gabungan di landasan pacu Pangkalan Udara Kadena, Jepang/Net

Dunia

Ledakan di Pangkalan Udara AS Lukai Empat Tentara Jepang

SENIN, 09 JUNI 2025 | 17:27 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebuah ledakan terjadi di fasilitas penyimpanan persenjataan yang belum meledak di Pangkalan Udara Kadena, Okinawa, pada Senin, 9 Juni 2025, melukai empat tentara Jepang. 

Para pejabat memastikan bahwa luka-luka yang diderita tidak mengancam jiwa, meski keempat korban mengalami cedera di bagian jari.

Insiden tersebut terjadi di sebuah fasilitas yang dikelola oleh pemerintah prefektur Okinawa, meskipun terletak di dalam area penyimpanan amunisi pangkalan militer Amerika Serikat. 


Pihak Angkatan Udara AS dalam pernyataannya menegaskan bahwa tidak ada anggota militer AS yang terlibat dalam insiden ini.

Menurut pejabat lokal, keempat prajurit Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) sedang menangani persenjataan peninggalan masa perang ketika ledakan mendadak terjadi. Sebagian besar amunisi yang disimpan merupakan bom peninggalan Perang Dunia II yang hingga kini masih banyak ditemukan di pulau Okinawa.

Televisi nasional NHK melaporkan bahwa ledakan terjadi saat para prajurit berusaha menghilangkan karat dari salah satu persenjataan untuk memeriksa identitas dan kondisi material tersebut. 

“Salah satu persenjataan tiba-tiba meledak ketika para prajurit sedang memeriksanya,” kata juru bicara Staf Gabungan Pasukan Bela Diri.

Pihak SDF menyatakan bahwa investigasi tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan. 

“Kami masih menyelidiki secara mendalam bagaimana ledakan itu bisa terjadi dalam proses penanganan rutin,” ungkap perwakilan dari SDF.

Pulau Okinawa menyimpan sejarah kelam sebagai lokasi salah satu pertempuran paling berdarah dalam Perang Dunia II. Hingga kini, diperkirakan masih ada sekitar 1.856 ton bom yang belum meledak terkubur di wilayah tersebut.

Keberadaan bahan peledak sisa perang masih menjadi ancaman laten di banyak lokasi di Jepang, terutama di Okinawa yang menjadi lokasi utama pangkalan militer AS di kawasan Asia Timur.

Sebelumnya, pada Oktober tahun lalu, sebuah bom sisa perang AS juga meledak di sebuah bandara komersial di Jepang selatan, menciptakan kawah besar dan menghentikan puluhan penerbangan.

Pihak pemerintah prefektur dan SDF kini memperketat protokol keselamatan dalam penanganan bahan peledak usang, seiring meningkatnya kekhawatiran akan risiko serupa yang bisa kembali terjadi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya