Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping

Dunia

Menkeu Bessent: Negosiasi Dagang AS dan China Tersendat

JUMAT, 30 MEI 2025 | 22:55 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kemelut hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China belum juga menunjukkan titik terang. 

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent secara terbuka menyebut proses negosiasi dua kekuatan ekonomi terbesar dunia itu mengalami jalan buntu.

"Dapat saya katakan ini agak tersendat," ujar Bessent dikutip dari AFP, Jumat, 30 Mei 2025.


Menurut Bessent, kondisi ini mengharuskan dialog lebih intens dalam beberapa pekan ke depan. Bahkan ia menyebut komunikasi langsung antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping penting untuk memecah kebuntuan.

"Saya yakin pada suatu saat kami mungkin akan melakukan panggilan telepon antara presiden (Trump) dan ketua partai Xi," lanjut Bessent.

Ia menekankan kompleksitas isu tarif dan perdagangan antara AS dan China terlalu besar diselesaikan di level teknis semata. Oleh karena itu, keterlibatan langsung para pemimpin negara cukup krusial.

"Saya pikir mengingat besarnya obrolan dan kadar kompleksitasnya, ini akan mengharuskan kedua pemimpin untuk mempertimbangkan satu sama lain," jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian mengklaim telah berulang kali menyampaikan sikapnya terkait kebijakan tarif.

China terus mengkritik tarif tinggi yang diberlakukan sepihak oleh Trump. Sebagai pembela sistem perdagangan multilateral, China mengaku terganggu dengan kebijakan AS.

Menteri Keuangan AS bersama Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer sebelumnya telah berbicara dengan Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng di Jenewa, Swiss pada 10 Mei 2025 lalu. Ini menjadi dialog tatap muka pertama sejak Trump mengumumkan tarif tinggi terhadap China.

Meskipun Trump sempat menyampaikan apresiasi atas perkembangan negosiasi, namun hingga saat ini belum ada hasil konkret dari perundingan tersebut .

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya