Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi/Ist
Kementerian Koperasi optimistis target pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan tercapai.
Hingga 23 Mei 2025, tercatat sebanyak 40 ribu desa telah menyelenggarakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), yang menjadi prasyarat utama pembentukan dan pengesahan koperasi.
Dengan terselenggaranya Musdesus, Kopdes Merah Putih secara faktual telah terbentuk dan siap untuk disahkan secara hukum melalui notaris dan Kementerian Hukum.
“Kita optimis target pembentukan 80.000 Kopdes Merah Putih dapat tercapai sebelum 12 Juli 2025. Tidak perlu lagi ada ketakutan, kecurigaan, atau keraguan terhadap program ini,” ujar Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi lewat keterangan resminya, Jumat 23 Mei 2025.
Ia menekankan, capaian ini merupakan hasil kerja keras Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih, Koordinator Wilayah, dan pemerintah daerah.
“Hampir separuh desa dan kelurahan telah bermusyawarah. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap koperasi sebagai fondasi ekonomi desa,” tegasnya.
Budi Arie membeberkan, dari 12 wilayah pendampingan, Jawa Tengah mencatat jumlah tertinggi dengan 7.564 desa dari total 8.563 desa telah menggelar Musdesus.
Selain Jawa Tengah, Jawa Barat mencatat capaian tertinggi kedua dengan 74,70 persen desa telah menggelar Musdesus. Disusul wilayah Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung dengan capaian 84,47 persen.
Namun, beberapa wilayah di Indonesia Timur seperti Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan masih menunjukkan angka rendah, di bawah 2 persen. Menkop menegaskan wilayah ini akan mendapat perhatian khusus.
“Wilayah yang tertinggal akan kita dorong secara lebih masif melalui pelatihan, pendampingan, serta sinergi dengan pemda dan tokoh adat setempat,” tandas Budi Arie.
Isu judi online (judol) yang menerpa Budi Arie ternyata tidak menyurutkan langkah melaksanakan perintah presiden. Soal judol, Budi Arie membantah keras keterlibatan dirinya dengan para tersangka di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dipimpinnya dulu.