Berita

Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman/Net

Politik

Atasi Penyusutan Lahan, Alex Indra: Program SPM Petani Sumbar Harus Didukung

JUMAT, 23 MEI 2025 | 21:20 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Indonesia dan China memiliki masalah yang sama dalam sektor pertanian. Masalah itu, sama-sama mengalami penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. 

Dikatakan Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman, China dengan faktor topografi dan iklim, mereka hanya memiliki area yang cocok untuk bercocok tanam sangat kecil, sekitar 10 persen dari total luas daratan. 

Sedangkan di Indonesia, kata Alex, periode 2013-2019, lahan sawah menyusut seluas 300.000 hektar .


Ketua Panja Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR itu mengatakan, China mengatasi persoalan ketahanan pangan dengan mengembangkan konsep pertanian vertikal disertai pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.

Untuk Indonesia, urai Alex, salah satu contohnya petani di Sumatera Barat, menemukan inovasi yang dinamakan Sawah Pokok Murah (SPM). Inovasi SPM ini fokus pada upaya menekan pengeluaran petani. 

"Inovasi SPM ini, telah terbukti memberikan hasil produksi yang menyamai sistem bercocok tanam yang membutuhkan biaya pemeliharaan," kata Alex kepada wartawan, Jumat 23 Mei 2025. 

"Sayangnya, inovasi petani di Sumbar ini belum didukung pemerintah dengan riset mendalam yang dibiayai negara, sebagaimana dilakukan China dengan CAAS-nya," imbuhnya.

Hal itu disampaikan anggota Fraksi PDI Perjuangan itu, berkaitan kunjungan kerja Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto bersama 15 anggota ke China Academy of Agricultural Sciences (CAAS) di Kota Beijing, Kamis 22 Mei 2025.

Kunjungan ke Gedung Smart Vertical Farming yang dikelola CAAS itu, bertujuan untuk mempelajari teknologi pertanian vertikal cerdas yang mereka kembangkan sebagai bagian dari strategi pertanian modern di kawasan perkotaan.

Belajar dari pengalaman CAAS ini, Alex menilai, Presiden Prabowo Subianto dengan latar belakang militernya, tentu paham dengan ungkapan profetik Presiden pertama Indonesia, Soekarno, “pangan adalah hidup matinya sebuah bangsa,” yang disampaikan pada peletakan batu pertama pembangunan Gedung Fakultas Pertanian Universitas Indonesia di Bogor, tanggal 27 April 1952.

“Ungkapan ini menekankan betapa pentingnya pangan bagi keberlangsungan dan kemajuan sebuah bangsa. Pangan yang cukup dan terjamin merupakan kunci untuk pembangunan bangsa yang sehat, kuat dan mandiri sebagaimana inti dari Asta Cita Presiden Prabowo,” kata Alex. 

Karenanya, Alex menyarankan, berbagai lembaga riset yang membidangi sektor pertanian baik bentukan pemerintah maupun di perguruan tinggi, melakukan riset yang mampu berkontribusi dalam percepatan peningkatan kualitas hidup petani yang mendominasi 270,20 juta penduduk Indonesia.

"Petani Sumatera Barat dengan metode SPM-nya, adalah salah satu inovasi yang perlu didukung riset mendalam," tuturnya.

"Jika negara tidak kunjung hadir di tengah petani, maka kalimat profetik Bung Karno, pangan adalah hidup matinya sebuah bangsa, penting kita renungkan kembali," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya