Berita

Presiden AS Donald Trump/Net

Dunia

Trump Ketahuan Pakai Gambar Petani Kongo untuk Kritik Afrika Selatan

JUMAT, 23 MEI 2025 | 11:39 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam pertemuan yang memicu kontroversi di Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat Donald Trump diketahui telah menggunakan gambar dari Republik Demokratik Kongo secara keliru sebagai bukti pembunuhan massal petani kulit putih di Afrika Selatan. 

Gambar tersebut ditunjukkan langsung oleh Trump kepada Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa selama kunjungan resmi pada hari Rabu, 21 Mei 2025 lalu. 

Dalam momen yang disiarkan ke seluruh dunia, Trump memperlihatkan cetakan tangkapan layar dari sebuah video Reuters yang ia klaim sebagai dokumentasi penguburan petani kulit putih korban kekerasan di Afrika Selatan. 


“Mereka semua adalah petani kulit putih yang dikuburkan,” ujar Trump, seraya mengangkat gambar tersebut di Ruang Oval, seperti dimuat Reuters pada Jumat, 23 Mei 2025. 

Namun, faktanya, gambar itu bukan berasal dari Afrika Selatan melainkan dari kota Goma, Republik Demokratik Kongo, yang memperlihatkan para pekerja kemanusiaan mengangkat kantong mayat pasca bentrokan mematikan antara militer dan pemberontak M23. 

Video tersebut diambil oleh Reuters pada 3 Februari lalu dan telah diverifikasi oleh tim pemeriksa fakta kantor berita tersebut.

“Di depan seluruh dunia, Presiden Trump menggunakan citra saya, menggunakan apa yang saya rekam di DRC untuk mencoba meyakinkan Presiden Ramaphosa bahwa di negaranya, orang kulit putih dibunuh oleh orang kulit hitam,” ujar Al Katanty, jurnalis yang mengambil gambar tersebut.

Gambar itu ditampilkan dalam sebuah artikel dari American Thinker, sebuah media daring konservatif, yang turut dijadikan referensi oleh Trump dalam argumennya mengenai “genosida” terhadap petani kulit putih. 

Artikel itu tidak memberikan keterangan pada gambar tersebut, hanya menyebutnya sebagai “tangkapan layar YouTube” yang merujuk pada laporan Reuters tentang konflik di Kongo.

Andrea Widburg, pemimpin redaksi American Thinker dan penulis artikel tersebut, mengakui bahwa Trump telah salah mengidentifikasi gambar. 

Namun ia tetap membela isi artikelnya, menyebut bahwa tulisannya menggambarkan “tekanan yang meningkat terhadap orang kulit putih Afrika Selatan” dan menyebut pemerintahan Ramaphosa sebagai “Marxis, disfungsional, dan terobsesi dengan ras.”

Gedung Putih menolak memberikan komentar atas kejadian ini.

Kunjungan Ramaphosa ke Washington bertujuan memperbaiki hubungan bilateral yang sempat menegang akibat kritik Trump terhadap kebijakan pertanahan Afrika Selatan serta tuduhan tidak berdasar tentang diskriminasi terhadap warga kulit putih. 

Ketika Trump menyela pertemuan tersebut dengan memutar video yang diklaim sebagai bukti genosida, ia menyebut secara dramatis, “kematian, kematian, kematian, kematian yang mengerikan.”

Teori mengenai pembantaian petani kulit putih telah lama beredar di kalangan sayap kanan dan berulang kali dibantah oleh pemerintah Afrika Selatan dan organisasi internasional.

Insiden ini kembali menimbulkan pertanyaan tentang akurasi informasi yang digunakan dalam diplomasi tingkat tinggi, serta potensi dampaknya terhadap hubungan internasional dan persepsi publik global.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya