Berita

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez/Net

Dunia

PM Spanyol Ingin Israel Dikeluarkan dari Eurovision seperti Rusia

SELASA, 20 MEI 2025 | 09:48 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez kembali menjadi sorotan dunia setelah menyerukan agar Israel dilarang berpartisipasi dalam acara budaya internasional, termasuk kontes lagu Eurovision, sebagai tanggapan atas kampanye militer yang sedang berlangsung di Gaza.

Dalam konferensi di Madrid pada Senin, 19 Mei 2025, Sanchez menyoroti standar ganda yang diterapkan dunia internasional dalam menanggapi konflik global.

"Kita tidak dapat membiarkan standar ganda, bahkan dalam budaya. Saya yakin tidak ada yang terkejut ketika Rusia dikeluarkan dari Eurovision setelah menginvasi Ukraina. Maka dari itu, Israel juga tidak boleh berpartisipasi," tegasnya, seperti dimuat Reuters.


Seruan ini mencerminkan posisi tegas Sanchez, yang selama ini dikenal sebagai kritikus keras terhadap kebijakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Ia juga mengajak komunitas seni untuk lebih vokal dalam membela nilai-nilai demokrasi dan perdamaian.

"Kita memerlukan seniman yang membela prinsip, bukan budaya yang hambar dan diam dalam menghadapi ketidakadilan," tambahnya.

Kontroversi politik kembali menghantui Eurovision tahun ini, yang diselenggarakan di Basel, Swiss. Meskipun penyanyi Austria JJ keluar sebagai pemenang utama, Yuval Raphael dari Israel mencuri perhatian dengan meraih suara terbanyak dari pemirsa.

Protes dari kelompok pro-Palestina menyeruak, menuntut agar Israel dikeluarkan dari ajang tersebut karena dugaan pelanggaran HAM di Gaza.

Menurut pejabat kesehatan di wilayah tersebut, lebih dari 53.000 warga Palestina telah tewas sejak Israel melancarkan operasi militer sebagai respons terhadap serangan Hamas pada Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pada hari yang sama bahwa Israel tidak akan mundur dan akan tetap menguasai seluruh Jalur Gaza. Hal ini memicu reaksi keras dari sejumlah negara Eropa, termasuk Spanyol.

Spanyol sebelumnya telah mengambil langkah signifikan dengan menghentikan penjualan senjata ke Israel pada 2023 dan secara resmi mengakui negara Palestina bersama Norwegia dan Irlandia setahun kemudian.

Seruan Sanchez ini mempertegas posisi Spanyol di panggung internasional, menjadikannya salah satu suara paling vokal dalam menuntut pertanggungjawaban Israel tidak hanya secara politik, tetapi juga di bidang budaya dan hiburan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya