Berita

Salah satu gerai minuman Teguk/Net

Bisnis

Kembali Tutup Gerai, TGUK akan Upayakan Langkah Pemulihan

SENIN, 19 MEI 2025 | 07:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan ritel yang menjual makanan dan minuman, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) tengah menghadapi tekanan finansial. 

Pemilik merek minuman Teguk, Esgrim, Cemil.in, Seblak.in Aja, terpaksa menutup ratusan gerainya setelah sempat tumbuh pesat, bahkan hingga melantai di Bursa Efek Indonesia. 

Manajemen mengatakan, tekanan finansial yang signifikan akibat merosotnya daya beli konsumen dan meningkatnya biaya operasional sejak akhir 2023 mendorong keputusan ini. 


Saat  ini perseroan tengah mengupayakan langkah-langkah pemulihan. 

“Kami mengalami dampak operasional (pengaturan bentuk cash-flow) yang sedang berjalan, dan saat ini sedang mengupayakan langkah-langkah pemulihan, termasuk beberapa langkah negosiasi strategis kepada berbagai pihak,” ujar manajemen alam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin 19 Mei 2025. 

Selain penurunan daya beli masyarakat, kondisi perekonomian saat ini mengakibatkan dinamika pasar yang menekan kelompok masyarakat menengah ke bawah.

Sebagai bagian dari upaya efisiensi, perusahaan telah menutup sejumlah gerai di berbagai lokasi.

Analis menilai kondisi ini sebagai refleksi dari tekanan luas di sektor F&B, yang terdampak perubahan pola konsumsi masyarakat di tengah situasi ekonomi nasional, lonjakan harga bahan baku, serta persaingan yang makin agresif. 

“PT Platinum Wahab Nusantara menghadapi tantangan berat karena ekspansi agresif justru mempengaruhi sistem keuangan dan operasional,” ujar seorang analis dari salah satu sekuritas nasional. 

Di sisi lain, sejumlah pemegang saham bisa saja mulai kehilangan kepercayaan dan berdampak pada langkah maupun peta jalan pemulihan yang konkret dari manajemen.

Sejak berdiri pada 2028, TGUK memiliki 145 gerai dengan 143 milik perseroan dan 2 dari kemitraan. Tak hanya di Indonesia, seluruh gerai tersebar di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga ke New York, Amerika Serikat.  

Sayangnya, pada akhir tahun lalu, gerai yang tetap beroperasi hanya 35. 

Proses penutupan gerai yang merupakan salah satu aspek penting dan konkret dalam hal operasional, terlihat  dijalankan dengan cara yang cukup bijak. 

Namun begitu, manajemen belum memberikan gambaran kepastian mengenai jadwal rilis laporan keuangan maupun rencana jangka panjang untuk menyelamatkan perusahaan dari potensi kejadian ini.

Pantauan RMOL, hingga akhir pekan kemarin, Jumat 16 Mei 2025, saham TGUK berada di level Rp104 atau turun 0,95 persen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya