Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Sektor Otomotif Terjungkal, Pemerintah Jepang Gercep Lobi Trump

JUMAT, 16 MEI 2025 | 14:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Industri otomotif Jepang tengah menghadapi tekanan besar akibat kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Tarif impor sebesar 25 persen terhadap kendaraan dan suku cadang dari Jepang diperkirakan menimbulkan kerugian hingga 19 miliar Dolar AS, atau setara Rp311,6 triliun bagi raksasa otomotif Negeri Sakura.

Mengutip Bloomberg, Jumat 16 Mei 2025, Toyota sebagai produsen mobil terbesar dunia memperkirakan laba bersihnya akan anjlok hingga 35 persen untuk tahun fiskal 2025-2026. Bahkan, hanya dalam dua bulan pertama sejak kebijakan tarif diberlakukan, Toyota telah menanggung beban hingga 180 miliar Yen (Rp20 triliun).


Kondisi serupa juga dialami Nissan dan Honda. Nissan memproyeksikan kerugian sebesar 200 miliar Yen (Rp22 triliun), sementara Honda diprediksi merugi lebih besar, yakni mencapai 650 miliar Yen (Rp73 triliun).

Langkah proteksionis Trump memaksa para produsen mobil Jepang meninjau ulang strategi bisnis dan rantai pasok global mereka. Tak sedikit yang mempertimbangkan untuk memindahkan basis produksi ke dalam wilayah AS demi menghindari beban tarif tambahan, meski biaya produksi di sana jauh lebih tinggi ketimbang di Jepang atau Meksiko.

Nissan bahkan mengambil langkah drastis dengan mengumumkan restrukturisasi besar-besaran dengan menutup tujuh pabrik dan memangkas hingga 20 ribu pekerja demi menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang penuh tekanan.

Pabrikan lain seperti Subaru dan Mazda pun tak luput dari dampak. Subaru yang sangat bergantung pada pasar Amerika mulai membuka opsi pemindahan fasilitas produksi.

Sementara Mazda memilih menghentikan ekspor beberapa model ke Kanada sembari meninjau ulang keseluruhan strategi produksinya.

Situasi ini memicu kekhawatiran di tingkat pemerintahan. Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyampaikan keprihatinannya atas dampak kebijakan tarif AS terhadap perekonomian nasional.

Saat ini, pemerintah Jepang tengah berupaya mempercepat proses negosiasi dagang bersama Washington guna meredam gejolak dengan segera mengadakan lobi putaran ketiga.

"Jepang sedang mempertimbangkan paket proposal untuk mendapatkan konsesi AS yang mungkin mencakup peningkatan impor jagung dan kedelai AS, kerja sama teknis dalam pembuatan kapal, dan revisi standar inspeksi untuk mobil impor," kata salah satu sumber, dikutip dari Reuters.

Sebagai catatan, industri otomotif merupakan salah satu tulang punggung ekonomi Jepang dengan kontribusi hampir 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar bagi produk otomotif Jepang.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya