Berita

Raden Ajeng Gayatri Wedotami/Wikipedia

Nusantara

Yayasan Nostra Aetate Vatikan Berduka Atas Meninggalnya Raden Ajeng Gayatri

SELASA, 13 MEI 2025 | 13:18 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Yayasan Nostra Aetate menyampaikan duka cita atas berpulangnya Raden Ajeng Gayatri Wedotami. Almarhum merupakan alumni Yayasan Nostra Aetate yang didirikan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1990 dan merupakan bagian integral dari karya dialog dan kerjasama pada Dewan Kepausan untuk Dialog antar Umat Beragama di Tahta Suci Vatikan.

"Dengan kesedihan mendalam kami dari Yayasan Nostra Aetate, Vatikan, menerima berita kepergian salah seorang mantan mahasiswi kami asal Indonesia, Raden Ajeng Gayatri Wedotami atau Gayatri Muthari atau Syekhah Hefzibah," kata Wakil Direktur Yayasan Nostra Aetate, Dr Romo Markus Solo SVD, melalui pesan elektronik yang diterima redaksi, Selasa, 13 Mei 2025.

Semasa hidupnya Raden Ajeng Gayatri dikenal sebagai penyair, filsuf, feminis, dan aktivis hak asasi manusia di bidang kebebasan antaragama. Perempuan kelahiran 4 September 1979 itu juga dikenal sebagai mentor pertama Tarekat Daudiyah di Indonesia. 


Gayatri adalah putri dari penulis dan Profesor Abdul Hadi. Pada tahun 2020, Gayatri mengambil sumpah tetap Brahmakarya sebagai Pengantin Elia dan menerima nama baru: Hefzibah.  

Setelah menyelesaikan kursus terakhir Magister Filsafat Islam, Gayatri menerima beasiswa dari Yayasan Nostra Aetate untuk mengikuti kuliah satu semester tentang Teolog Agama Katolik dengan tekanan khusus pada dialog lintas agama dari perspektif Katolik untuk memajukan dialog lintas agama menuju kerukunan dan perdamaian lintas agama.

Program ini diikuti Gayatri pada tahun 2011-2012. Selain belajar di dua universitas kepausan di Roma, yakni Universitas Gregorian dan Universitas St. Thomas Aquinas atau Angelicum, Gayatri tinggal di Centro Laico dan Foyer Unitas di Roma, sebuah asrama internasional Katolik di samping Closseum.

"Kami memiliki kenangan yang sangat baik tentang Mba Gayatri. Beliau sangat aktif dan bekerjasama dengan Yayasan. Suka mencari ilmu dan berbagai informasi, cerdas komunikatif dan mudah bergaul. Umumnya Mba Gayatri adalah seorang wanita Muslim yang berpikiran terbuka dan moderat," kata Romo Markus.

Raden Ajeng Gayatri meninggal dunia pada Sabtu 10 Mei 2025 di usia 45 tahun karena penyakit autoimun (lupus) yang telah dideritanya selama bertahun-tahun.

Gayatri sangat aktif di media sosial dan banyak menulis di Facebook. Tahun-tahun terakhir, pemikiran-pemikirannya secara umum progresif dan kontradiktif, tetapi pada saat yang sama merangsang refleksi dan perubahan dalam cara berpikir. 

"Mudah-mudahan segala buah pikirannya yang baik dan mendukung kerukunan, keadilan dan perdamaian di Indonesia akan menginspirasi banyak generasi muda agar juga melakukan hal-hal bermakna yang membantu bangsa kita menuju kehidupan bersama yang lebih baik dan lebih sejahtera di alam kemajemukan yang besar ini. Kepada keluarga, kerabat dan sahabat dari Mba Gayatri kami dari Yayasan Nostra Aetate menyampaikan bela rasa dan turut berduka. RIP," demikian kata Romo Markus.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya