Harga emas merosot lebih dari 1 persen, sementara logam lainnya bergerak variatif setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan Inggris.
Kesepakatan ini merupakan terobosan dan menjadi yang pertama di antara negara-negara lain setelah Trump mengumumkan kebijakan tarif pada awal April lalu.
Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyepakati tarif 10 persen untuk barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku, dan Inggris akan menurunkan tarifnya menjadi 1,8 persen dari 5,1 persen. Inggris juga akan memberikan akses yang lebih besar ke barang-barang Amerika.
Besok, delegasi AS akan bertemu dengan delegasi China di Swiss untuk pembicaraan tarif.
"Jika kita (juga) mencapai kesepakatan antara AS dan China, akan ada banyak resistance terhadap kenaikan dan emas akan diperdagangkan kembali turun, setidaknya ke 3.200 Dolar AS," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures, dikutip dari Reuters.
Berikut pergerakan harga emas dan logam lainnya pada penutupan perdagangan Kamis 8 Mei 2025 atau Jumat pagi WIB.
- Emas di pasar spot anjlok 1,7 persen menjadi 3.307,84 Dolar AS per ons
- Emas berjangka Amerika Serikat (AS) ditutup merosot 2,5 persen menjadi 3.306 Dolar AS
- Perak spot turun menjadi 32,48 Dolar AS
- Platinum naik 0,8 persen menjadi 981,60 Dolar AS
- Paladium menguat 0,3 persen menjadi 974,81 Dolar AS
Emas batangan, yang secara luas dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik, mencatat beberapa rekor tertinggi sejak Trump pertama kali mengumumkan tarifnya.
Sementara itu, bank sentral China menyetujui pembelian valuta asing oleh bank-bank komersial untuk membayar impor emas berdasarkan kuota yang baru-baru ini ditingkatkan, menurut narasumber.
"Secara teoritis, langkah ini akan mendongkrak harga emas karena peningkatan permintaan dari China menjadi faktor. Namun, dinamika pasar saat ini didominasi oleh perkembangan seputar tarif," kata Zain Vawda, analis MarketPulse by OANDA.
Cadangan emas di brankas London melonjak sepanjang April karena lebih banyak logam mulia yang kembali dari New York setelah dislokasi.
Pelaku pasar meningkatkan pengiriman emas ke Amerika pada periode Desember-Maret untuk menutupi posisi COMEX mereka terhadap kemungkinan AS akan mengenakan tarif pada impor.