Berita

Ketua Umum PSAPI, Marsekal TNI (Purn), Chappy Hakim/Ist

Politik

PSAPI dan Unsurya Bangun Ekosistem Kedirgantaraan Indonesia yang Berdaulat

KAMIS, 08 MEI 2025 | 12:14 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) dan Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) menjalin kemitraan strategis jangka panjang.

Kolaborasi ini ditujukan untuk membangun ekosistem inovasi dirgantara yang berdaulat, berkelanjutan, dan mampu bersaing di tingkat regional maupun global.

Ketua Umum PSAPI, Marsekal TNI (Purn), Chappy Hakim mengatakan, kolaborasi ini menghasilkan serangkaian kesepakatan strategis untuk memperkuat pilar-pilar kedaulatan kedirgantaraan Indonesia.


"Kemitraan ini dirancang dalam model hibrida yang menyatukan pendekatan akademik, riset strategis, dan pengembangan teknologi terapan melalui beberapa pilar utama," kata Chappy Hakim dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 8 Mei 2025.

Pilar pertama adalah pengembangan doktrin Air Power Generasi Keenam. Nantinya akan dirumuskan doktrin kekuatan udara yang relevan dengan geografi kepulauan Indonesia dan teknologi masa depan, termasuk sistem otonom, swarm intelligence, dan peperangan elektromagnetik.

"Doktrin ini akan menjadi acuan untuk sektor militer, logistik udara sipil, dan penanganan bencana nasional," jelas Chappy Hakim.

Pilar kedua adalah rekayasa dan sistem dirgantara yang berfokus pada pengembangan teknologi manned-unmanned teaming (MUM-T), drone ISR jarak jauh, loyal wingman, serta sistem keamanan UAV yang mencakup firmware, over-the-air patching, dan integrasi sistem pemeliharaan.

Ketiga, keamanan siber aviasi dengan cara menyusun sistem deteksi intrusi, teknologi anti-jamming, protokol autentikasi ruang udara, serta desain kontrol darat aman yang mendukung operasi penerbangan sipil dan militer secara bersamaan (dual use).

Pilar keempat adalah mobilitas udara sipil dan infrastruktur cerdas. Ini akan mengembangkan konsep dan ekosistem untuk eVTOL, koridor logistik drone, hanggar pintar, lapangan udara modular, dan pusat data cloud nasional untuk mendukung percepatan industri aviasi masa depan.

Kelima, inkubator bisnis dan komersialisasi teknologi, yakni mendorong pertumbuhan startup dan industri dalam bidang UAV, propulsi hijau (SAF, hidrogen, listrik), perangkat lunak drone, hingga manufaktur komponen dalam negeri. Nantinya juga akan disiapkan jalur percepatan dari prototipe hingga sertifikasi dan komersialisasi.

Keenam, asuransi dirgantara inovatif. Kedua belah pihak akan merancang model asuransi berbasis teknologi, seperti pencatatan log penerbangan berbasis blockchain, mikroasuransi drone, dan premi dinamis berbasis data operasional real-time. Termasuk skema asuransi untuk operasi pencarian dan penyelamatan (SAR).

Terakhir adalah pendidikan dan pengembangan SDM. Unsurya dan PSAPI akan meluncurkan program gelar ganda, beasiswa S1 sampai S3, dan pelatihan jangka pendek dalam bidang UAV, AI warfare, resilien kedirgantaraan, dan keamanan siber.

"Fokus utama adalah mencetak pemikir dan praktisi unggulan yang berdaya saing global," sambung Chappy Hakim.

Fase awal kerja sama akan dimulai melalui kolaborasi penyusunan doktrin Air Power Generasi Keenam, yang dilanjutkan dengan kegiatan terstruktur seperti pertemuan bulanan, seminar, focus group discussion (FGD), dan lokakarya di lingkungan Unsurya dan PSAPI.

Tujuan jangka panjang dari kemitraan ini adalah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama di kawasan ASEAN dalam inovasi dirgantara, melalui peningkatan kapasitas ekspor UAV, pengembangan pusat maintenance, repair and overhaul (MRO) regional, serta diplomasi teknologi berbasis doktrin air power.

"Kemitraan ini bukan sekadar kerja sama teknis, melainkan langkah strategis menuju kedaulatan intelektual, kapabilitas operasional, dan semangat wirausaha kedirgantaraan Indonesia," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya