Berita

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Erwin Gunawan Hutapea (kiri)/RMOL

Bisnis

Tarif AS Hingga Konflik India-Pakistan Bikin Ekonomi Global Tertekan

RABU, 07 MEI 2025 | 17:29 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ketegangan global yang dipicu oleh perang dagang serta memburuknya sentimen pasar domestik telah menekan kinerja aset keuangan Indonesia. 

Bank Indonesia (BI) menyebut, aliran keluar dana asing dari pasar keuangan domestik dalam beberapa bulan terakhir terjadi seiring ketidakpastian yang terus membayangi ekonomi global.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Erwin Gunawan Hutapea, menilai bahwa belum adanya kejelasan kompromi tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta meningkatnya tensi geopolitik India-Pakistan, menjadi faktor utama yang memperburuk persepsi investor terhadap pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.


"Di global sampai dengan hari ini ketidakpastian itu masih hanging around. Kejelasan mengenai bagaimana kompromi terkait dengan tarif resiprokal yang diterapkan oleh administrasi Presiden Trump sejak memimpin AS masih menjadi pertanyaan," kata Erwin dalam taklimat media di Kantor BI, Jakarta pada Rabu 7 Mei 2025.

Ia menjelaskan, pernyataan terbaru yang menyebut kesepakatan dagang antara AS dan China belum akan dituangkan dalam bentuk perjanjian resmi, semakin memicu keraguan pasar. 

Ditambah lagi, ancaman geopolitik seperti konflik India dan Pakistan terus menambah beban bagi para pelaku pasar global.

Menurut Erwin, tren pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia turut memperburuk kondisi ini. Proyeksi pertumbuhan global untuk 2025 telah direvisi turun menjadi 2,9 persen dari sebelumnya 3,2 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi AS dikoreksi menjadi 2 persen dan China menjadi 4 persen.

"Dengan tarif resiprokal yang akan diterapkan, volume perdagangan dunia menjadi menurun sehingga pertumbuhan dikoreksi," jelasnya.

Akibat meningkatnya ketidakpastian tersebut, investor global cenderung menarik dana dari pasar negara berkembang dan mengalihkan portofolio ke aset-aset yang dianggap lebih aman. Aliran modal keluar ini juga berdampak langsung pada pasar keuangan domestik, terutama pasar saham.

Erwin mengatakan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat terpuruk di level terendahnya di bawah 6.000.

“Pasar saham sempat melemah tajam terutama setelah pengumuman tarif liberation day AS terhadap mitra dagangnya yang memicu sentimen risk-off dan outflow dari pasar keuangan termasuk Indonesia, yang mendorong IHSG menyentuh level terendahnya di 5067,99 (9 Apr 2025),” katanya.

Meski demikian, sentimen perang dagang yang mereda serta domestic demand yang menguat disebut telah membuat IHSG rebound ke level ke level 6.898,20, dan Rupiah yang kembali stabil di kisaran Rp16.400 per Dolar AS.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya