Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

China Desak Perusahaan Farmasi Kurangi Ketergantungan pada Obat Amerika

RABU, 30 APRIL 2025 | 09:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China meminta perusahaan-perusahaan farmasi milik negara untuk mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat dalam hal obat-obatan dan bahan bakunya.

Menurut sumber yang mengetahui hal ini, otoritas obat China, National Medical Products Administration, telah menyampaikan arahan ini kepada para pimpinan perusahaan farmasi milik negara sejak awal tahun 2025.

Mereka diminta untuk mengevaluasi kemungkinan mengganti produk-produk medis dari AS dengan alternatif dari dalam negeri atau dari negara lain seperti Jepang.


“Yang sedang dipertimbangkan untuk diganti termasuk bahan baku obat, perlengkapan laboratorium, dan cairan reagen untuk pengujian,” kata sumber itu, dikutip dari Bloomberg, Rabu, 30 April 2025.

Diskusi ini dimulai tak lama setelah Donald Trump kembali menjadi Presiden AS pada Januari 2025. Sejak saat itu, setidaknya dua perusahaan farmasi milik negara China telah meninjau sejauh mana mereka bergantung pada produk buatan Amerika.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah China untuk memperkuat ketahanan ekonominya, terutama setelah perang dagang dengan AS yang terus memanas. Dalam perang dagang ini, kedua negara saling menaikkan tarif impor hingga lebih dari 100 persen, yang berpotensi menghentikan arus perdagangan antar dua ekonomi terbesar dunia.

Meskipun China selama ini sudah berusaha mengganti produk medis impor dengan buatan lokal dan mampu memproduksi sebagian besar obat serta alat medis dasar, banyak perusahaan farmasi di negara itu masih mengimpor bahan baku dari AS karena kualitas produk dalam negeri masih belum setara.

Menggantikan peralatan medis canggih buatan AS dalam waktu dekat juga bukan hal mudah, karena teknologi dalam negeri China belum sebanding dari segi kecanggihan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya