Berita

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Selasa 29 April 2025/RMOL

Bisnis

Realisasi Investasi Hilirisasi Tembus Rp136,3 Triliun, Naik Nyaris 80 Persen pada Triwulan I 2025

SELASA, 29 APRIL 2025 | 19:40 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Realisasi investasi sektor hilirisasi tercatat tembus Rp136,3 triliun pada triwulan I 2025. Angka tersebut melonjak 79,82 persen dibanding tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp75,8 triliun.

“Ini peningkatan yang sangat-sangat signifikan terhadap hilirisasi yang alhamdulillah terus berjalan dengan baik. Kami pun terus menerima potensi-potensi investasi yang masuk, hilirisasi ini appetite-nya, keinginannya, masih sangat-sangat besar," kata Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, di Kementerian Investasi, Jakarta, Selasa 29 April 2025.

Lebih lanjut, Rosan mengatakan bahwa sektor hilirisasi menyumbang 29,3 persen terhadap realisasi investasi keseluruhan yang mencapai Rp 465,2 triliun pada tiga bulan pertama 2025. Angka tersebut meroket, dari peningkatan sebelumnya yang hanya 23-24 persen.


"Ada yang cukup menarik, realisasi investasi atau kontribusi investasi dari hilirisasi itu mencapai 29,3 persen. Padahal kalau kita lihat trennya selama tiga tahun terakhir ini biasanya di range 23-24 persen,” sambungnya.

Berdasarkan bahan paparan, sektor hilirisasi tersebut mencakup sektor mineral sebesar Rp97,6 triliun. Angka ini terdiri atas kontribusi komoditas nikel (Rp47,82 triliun), tembaga (Rp17,7 triliun), bauksit (Rp12,84 triliun), besi baja (Rp12,01 triliun), timah (Rp1,53 triliun), serta lainnya Rp5,7 triliun.

Sedangkan untuk kontribusi sektor perkebunan dan kehutanan mencapai Rp31,12 triliun. Angka tersebut antara lain mencakup komoditas kelapa sawit (Rp15,26 triliun), kayu log (Rp11,79 triliun), karet (Rp3,08 triliun), serta komoditas lainnya (Rp 990 miliar).

Selanjutnya sektor minyak dan gas bumi (migas) kontribusinya sebesar Rp6,55 triliun, yang mencakup komoditas minyak bumi (Rp3,13 triliun), dan gas bumi (Rp3,42 triliun). Kemudian sektor perikanan dan kelautan dengan kontribusi Rp1,03 triliun.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya