Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Diam-diam China Cabut Tarif 125 Persen untuk Beberapa Chip AS

SENIN, 28 APRIL 2025 | 22:26 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di tengah ketegangan dagang yang kian memanas, China diam-diam mencabut tarif balasan sebesar 125 persen terhadap beberapa chip semikonduktor asal Amerika Serikat (AS).

Kabar ini pertama kali mencuat lewat pemberitahuan internal kepada sejumlah perusahaan teknologi di China, tanpa pengumuman resmi dari otoritas Beijing.

“Berita yang fantastis! Kami menerima pemberitahuan dari kantor Bea Cukai China bahwa delapan kode tarif terkait semikonduktor/sirkuit terpadu kini dibebaskan dari tarif tambahan atas impor AS,” tulis Shenzhen HJET Supply Chain melalui media sosial, seperti dikutip CNN, Senin 28 April 2025.


Dengan langkah ini, chip-chip dari AS di bawah kode tersebut akan bebas bea saat masuk ke pasar China.

“Ini berarti bahwa impor yang berasal dari AS berdasarkan kode-kode ini akan dikurangi tarifnya menjadi nol saat masuk ke China,” katanya.

China sebelumnya mengenakan tarif balasan terhadap semua impor AS, menyusul langkah Washington yang menaikkan tarif hingga 145 persen atas produk buatan Negeri Tirai Bambu itu.

Chip semikonduktor sendiri merupakan komponen vital dalam berbagai perangkat elektronik. Meski China terus berupaya mengembangkan industri chip dalam negeri, Negeri Tirai Bambu ini masih sangat bergantung pada suplai dari AS, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan Belanda.

Data menunjukkan, sepanjang tahun lalu, China mengimpor chip semikonduktor senilai 11,7 miliar dolar AS dari Amerika Serikat.

Ketua firma investasi teknologi BDA, Duncan Clark, menilai keputusan Beijing untuk memberi pengecualian ini mengindikasikan bahwa kemandirian industri chip China masih jauh tercapai.

"China memang punya ambisi untuk itu. Tapi, kenyataannya, mereka masih butuh waktu," ujar Clark.

Ini bukan pengecualian pertama. Sebelumnya, China juga menghapus tarif atas chip yang dirancang perusahaan AS namun diproduksi di luar negeri, seperti chip Nvidia yang sebagian besar dibuat oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).

Namun demikian, pengecualian kali ini tampaknya hanya berlaku untuk chip logika, chip yang mengendalikan aliran data dalam perangkat elektronik. Sementara chip memori, yang berfungsi menyimpan dan mengambil data, tetap dikenai tarif tinggi.

Selain produk semikonduktor, China juga dikabarkan telah memberi pengecualian tarif terhadap sejumlah komponen pesawat terbang, termasuk mesin dan roda pendaratan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya