Berita

Kardinal Giovanni Battista Re yang memimpin pemakaman Paus Fransiskus/Net

Dunia

Konklaf Siap Dimulai Usai Pemakaman Paus Fransiskus

MINGGU, 27 APRIL 2025 | 11:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Setelah pemakaman Paus Fransiskus yang disaksikan lebih dari 400.000 orang di Vatikan dan Roma, perhatian dunia kini beralih ke konklaf rahasia para kardinal untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik.

Dalam upacara penuh emosi di Lapangan Santo Petrus, umat dari seluruh dunia memberikan penghormatan terakhir kepada Paus pertama asal Amerika Latin itu.

Fransiskus dikenang sebagai sosok reformis yang membela kaum termiskin dan paling rentan.


"Ia akhirnya mengubah Gereja menjadi sesuatu yang lebih normal, lebih manusiawi," ungkap Romina Cacciatore, seorang penerjemah Argentina, seperti dikutip dari AFP pada Minggu, 26 April 2025.

Pemilihan Paus baru akan dilakukan oleh 135 kardinal yang memenuhi syarat, dengan usia di bawah 80 tahun.

Sebagian besar dari mereka adalah kardinal yang diangkat oleh Paus Fransiskus sendiri, menandakan adanya kemungkinan penerus yang meneruskan jejak reformis beliau. Namun, para pengamat mengingatkan bahwa arah pilihan ini tetap tidak pasti.

Kardinal Jean-Claude Hollerich memperkirakan konklaf akan berlangsung pada 5 atau 6 Mei, segera setelah masa berkabung resmi berakhir.

Sementara Kardinal Reinhard Marx menambahkan, Konklaf akan berlangsung hanya beberapa hari.

Dalam homili pemakaman, Kardinal Giovanni Battista Re menekankan warisan Paus Fransiskus yang dikenal dengan pembelaannya terhadap migran dan seruannya untuk perdamaian.

Banyak umat berharap pemimpin baru dapat melanjutkan visi tersebut. Evelyn Villalta, pelayat asal Guatemala, berharap Paus yang terpilih dalam Konklaf akan meneruskan ajaran-ajaran Paus.

"Mudah-mudahan Paus akan meneruskan fondasi yang ditinggalkan oleh Paus Fransiskus,” ujarnya.

Mencermati masa lalu, setiap pemilihan paus membawa perubahan besar dalam gaya kepemimpinan Gereja dari Yohanes Paulus II yang karismatik, ke Benediktus XVI yang intelektual, hingga Fransiskus yang penuh aksi di lapangan.

Kini, dengan 1,4 miliar umat Katolik menanti, para kardinal mengakui beratnya tugas ini.

"Kami merasa sangat kecil. Kami benar-benar perlu berdoa untuk diri kami sendiri," ujar Kardinal Hollerich.

Dunia kini menunggu, berharap akan hadirnya seorang pemimpin baru yang dapat mengarahkan Gereja Katolik dalam zaman yang penuh tantangan ini.

Populer

Jokowi Jadi Ketum PSI, Pertama Dalam Sejarah Bapak Gantikan Anak

Rabu, 14 Mei 2025 | 18:31

Roy Suryo-Rismon Sianipar-Dokter Tifa Trio Gila

Selasa, 20 Mei 2025 | 04:25

IDI Minta Menkes Dicopot Gegara Bikin Kolegium Tandingan

Selasa, 13 Mei 2025 | 19:59

Minta Dikawal TNI, Kejagung Dicurigai Bakal Usut Kasus Libatkan Petinggi Polri

Selasa, 13 Mei 2025 | 18:33

Tak Dihadiri Gojek-Grab, FGD BAM DPR Dorong Potongan 10 Persen untuk Aplikator

Kamis, 15 Mei 2025 | 01:16

Ini Kesaksian Penulis Buku 'Jokowi Undercover' soal Ijazah Palsu

Selasa, 13 Mei 2025 | 18:54

Serap Aspirasi Ojol, DPR Akan Rancang UU Transportasi Online

Selasa, 20 Mei 2025 | 22:20

UPDATE

Industri Kencan Online Loyo, CEO Tinder Mundur

Jumat, 23 Mei 2025 | 09:54

Frustrasi dengan Kondisi Politik Bangladesh, PM Yunus Berniat Mundur

Jumat, 23 Mei 2025 | 09:46

Pemerintah Salurkan KUR kepada 1,7 Juta Debitur per 16 Mei 2025

Jumat, 23 Mei 2025 | 09:38

OPEC+ akan Tingkatkan Produksi, Harga Minyak Makin Anjlok

Jumat, 23 Mei 2025 | 09:24

Tiga Mahasiswa Trisakti dari 93 yang Diamankan Pasca Demo Positif Narkoba

Jumat, 23 Mei 2025 | 09:14

Saham-saham Asia Dibuka Menguat di Perdagangan Jumat Pagi

Jumat, 23 Mei 2025 | 08:56

Imbal Hasil Obligasi Amerika Melemah, Wall Street Ditutup Mendatar

Jumat, 23 Mei 2025 | 08:28

KPK Dalami Dugaan Budi Arie Setiadi Terima Jatah Pengamanan Situs Judol

Jumat, 23 Mei 2025 | 08:15

AS Sahkan RUU Pajak Usulan Trump, Greenback Melesat

Jumat, 23 Mei 2025 | 08:05

Komisi V DPR Desak Kemenhub Turunkan Harga Tiket Pesawat

Jumat, 23 Mei 2025 | 07:45

Selengkapnya