Berita

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/Net

Publika

JPO Hantu Depan UIN Jakarta Kapan Digeser?

Oleh: Tony Rosyid*
SELASA, 22 APRIL 2025 | 08:46 WIB

JEMBATAN hantu, itulah julukan yang cocok buat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jaraknya sekitar 200 meter dari pusat keramaian. 

Pusat keramaian adanya di depan kampus UIN. Persis berseberangan dengan kampus Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.

Jumlah mahasiswa yang lalu lalang di jalan raya antar dua kampus ini jumlahnya bisa ribuan. Bahkan puluhan ribu. 


Setiap hari mereka lewat JPO itu? Tidak! Jaraknya kajauhan. Muter. Gak efisien. Buang waktu. Kecuali mahasiswa yang memang niat mau bakar kalori. Atau dosen kurang kerjaan, karena nunggu masa pensiun.

Dosen, mahasiswa, pegawai UIN, pegawai dan nasabah bank, pegawai rumah sakit, para pedagang, dan lain-lain, mereka menyeberang lewat jalan raya. Risiko tertabrak motor atau mobil, besar sekali.

Kendaraan lalu lalang depan kampus UIN kencang sekali. Jalan menikung, sehingga pengendara kurang waspada. Kasus kecelakaan sudah sering terjadi. Mahasiswa dan dosen jadi korban. Korbannya bukan anak menteri dan dirjen PUPR. Bukan pula anak walikota dan gubernur.

Masyarakat yang hari-harinya menyeberang ingin sekali JPO itu dipindahkan. Digeser ke depan kampus UIN yang berseberangan dengan kampus IIQ. Atau digeser ke depan masjid yang berseberangan dengan gedung Bank BNI. 

Tapi, harapan tinggal harapan. Bukannya digeser, pemerintah malah membuat lampu penyeberangan. "Merah, kuning, hijau", seperti lagu pelangi anak-anak TK.

Jembatan tetap ada di tempatnya. Lusuh dan kumal. Rusak besi dan atapnya. Lalu diperbaiki. Rusak lagi, diperbaiki lagi. Diperbaiki untuk siapa? Untuk anak muda stres yang hari-harinya cari lokasi buat coret-coret. Sebuah ekspresi kemarahan kepada negara yang seringkali tidak peduli kepada kaum susah.

Coba anda lihat, berapa orang setiap harinya yang nyeberang di JPO itu? Adakah lima orang? Adakah 10 orang? Per jam berapa orang? Sehari berapa orang? Bandingkan dengan ribuan, bahkan puluhan ribu dosen, mahasiswa, pegawai, pedagang, dan para nasabah bank yang setiap harinya menyeberang dari depan kampus UIN ke rumah sakit, masjid, atau sebaliknya.

Lalu, JPO itu untuk siapa bro? Buat asesoris? Tempat pemerintah pasang papan iklan? Atau sekedar proyek dan proyek. Kelakuan!

Jika digeser ke depan kampus UIN-IIQ, ruang iklan gak akan hilang. Jauh lebih terlihat indah karena akan ramai digunakan. 

Tak ada alasan yang masuk akal membiarkan JPO itu jauh dari keramaian. Kenapa terus dipertahankan?

Simpel kok. Cukup dengan PL (Penunjukan Langsung) jika anggaran pemindahan kurang dari Rp200 juta. Kalau lebih, tinggal lelang. Ah, anda kan jago main lelang. Ini hanya soal kepekaan dan kemauan saja.

Anda PL-kan atau proses lelang, gak sampai seminggu, JPO bergeser. Mudah bukan? Kalau mudah, kenapa jadi begitu sulit anda melakukan eksekusi.

Malu rasanya setiap melihat JPO itu. Hampir setiap lewat, sepi. Wajar kalau dijuluki JPO hantu. Kerumunan massa dipaksa lewat Jalan Raya Juanda. Pengendara terpaksa ngerem mendadak karena ada masyarakat penyeberang. 

Terus seperti ini, sampai kapan?

*Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya