Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Net

Dunia

Trump Kembali Incar Harvard, Dana Hibah Rp16,7 Triliun Bisa Dicabut

SENIN, 21 APRIL 2025 | 09:48 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ketegangan antara pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Universitas Harvard semakin meningkat setelah Trump mengancam akan kembali memangkas dana penelitian sebesar 1 miliar dolar AS (Rp16,7 triliun), kali ini menargetkan proyek-proyek di bidang kesehatan.

Ancaman tersebut dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada Minggu, 20 April 2025, menyusul keputusan pemerintah untuk membekukan dana federal senilai 2,3 miliar dolar AS kepada universitas bergengsi tersebut.

Ancaman terbaru merupakan bagian dari serangkaian tindakan keras Trump terhadap universitas-universitas Ivy League seperti Harvard dan Columbia, yang dituding pemerintah gagal mengatasi antisemitisme di kampus serta terlalu permisif terhadap demonstrasi pro-Palestina.


“Antisemitisme mencapai rekor tertinggi. Kami terus mengawasinya,” ujar perwakilan pemerintah, mengacu pada alasan di balik kebijakan pembekuan dana.

Pemerintah sebelumnya mengirim surat kepada Harvard pada 11 April, yang berisi daftar tuntutan agar universitas tetap mendapatkan dana federal. 

Tuntutan tersebut mencakup larangan penggunaan masker dalam aksi unjuk rasa, penghapusan program keberagaman dan inklusi, serta kerja sama lebih erat dengan penegak hukum.

Namun, sikap Harvard justru memantik ketegangan baru. Alih-alih membuka jalur negosiasi, universitas tersebut merilis surat tuntutan ke publik dan menolak permintaan pemerintah. 

“Kami menolak menyerahkan kendali universitas kepada pemerintah,” demikian pernyataan dari pihak Harvard pekan lalu.

Sebagai balasan, pemerintahan Trump mengumumkan pembekuan dana dan mengancam mencabut status bebas pajak Harvard. Kini, rencana pemotongan dana tambahan sebesar 1 miliar dolar AS tengah dipertimbangkan.

Menurut The Wall Street Journal, pejabat pemerintah semula berniat menangani Harvard lebih lunak dibanding Columbia. 

Namun, keputusan Harvard untuk mempublikasikan surat tuntutan dianggap sebagai bentuk pembangkangan.

Sejak kembali menjabat pada Januari lalu, Presiden Trump gencar mengkritik universitas-universitas besar AS. Ia menuduh mereka membiarkan protes pro-Palestina berlangsung tanpa kontrol dan gagal membedakan antara kritik terhadap kebijakan Israel dan antisemitisme. 

Namun, para demonstran, termasuk beberapa kelompok Yahudi, membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa kritik mereka terhadap serangan Israel di Gaza disalahartikan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya