Berita

Mobil pengangkut bahan bakar terbakar setelah serangan udara AS yang menargetkan kompleks pelabuhan Ras Isa pada tanggal 18 April 2025 di provinsi Hudaydah, Yaman/Net

Dunia

Houthi Sebut Serangan Udara AS Melanda Pusat Kota dan Pesisir Yaman

MINGGU, 20 APRIL 2025 | 13:09 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Militer Amerika Serikat kembali meluncurkan serangan udara ke wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi di Yaman, sejak Sabtu, 19 April 2025.

Serangan ini menyasar ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Hodeida, hanya dua hari setelah serangan mematikan di pelabuhan Laut Merah yang menewaskan puluhan orang.

Menurut kantor media Houthi, sebanyak 13 serangan udara menghantam fasilitas penting seperti bandara dan pelabuhan di Hodeida. Serangan juga dilaporkan terjadi di Sanaa, meski hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait korban jiwa dalam serangan terbaru tersebut.


Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) menyatakan bahwa pihaknya terus melanjutkan operasi militer terhadap kelompok Houthi. Namun, tidak ada pernyataan langsung mengenai korban sipil.

CENTCOM menegaskan bahwa serangan ini tidak dimaksudkan untuk melukai rakyat Yaman melaikan kelompok militan Houthi.

Serangan ini menyusul aksi pengeboman pada Jumat lalu, 18 April 2025 yang menghantam pelabuhan Ras Isa di provinsi Hodeida.

Menurut Kementerian Kesehatan Houthi, sedikitnya 74 orang tewas dan 171 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.

Angka ini menjadikan serangan ke Ras Isa sebagai yang paling mematikan dalam kampanye pengeboman AS terhadap Houthi sejak pertengahan Maret.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya terhadap eskalasi kekerasan ini.

“Sekretaris jenderal mengingatkan bahwa hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional sebagaimana berlaku, harus dihormati setiap saat, dan dia mengimbau semua pihak untuk menghormati dan melindungi warga sipil serta infrastruktur sipil,” ujar juru bicaranya, Stephane Dujarric, seperti dimuat Associated Press.

Kampanye militer AS di Yaman dipicu oleh serangan Houthi terhadap kapal-kapal pengiriman di Laut Merah dan serangan rudal serta pesawat tak berawak ke arah Israel, sekutu dekat AS.

Sejak 16 Maret lalu, sekitar 200 orang dilaporkan tewas dalam rentetan serangan udara AS, menurut otoritas kesehatan yang dipimpin Houthi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya