Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Bantu Ekonomi yang Terpuruk, ECB Kembali Pangkas Suku Bunga

JUMAT, 18 APRIL 2025 | 08:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memangkas suku bunga, Langkah ini ditempuh  untuk menopang perekonomian yang sudah terpuruk dan akan mengalami pukulan berat akibat tarif AS.

ECB memangkas ketiga suku bunga kunci sebesar 25 basis poin, menurunkan suku bunga refinancing utama menjadi 2,40 persen, suku bunga deposito menjadi 2,25 persen, dan fasilitas pinjaman marjinal menjadi 2,65 persen. 

Keputusan ini mencerminkan keyakinan yang meningkat bahwa inflasi berada di jalur yang tepat untuk kembali secara berkelanjutan ke target 2 persen. 


ECB tidak membuat komitmen untuk pemotongan lebih lanjut, menekankan bahwa keputusan di masa depan akan bergantung pada data ekonomi, dinamika inflasi, dan kekuatan transmisi moneter. 

Meskipun Presiden AS Donald Trump telah menghentikan sebagian besar tarif, banyak yang masih berlaku dan volatilitas di pasar keuangan telah menimbulkan kerugian.

ECB sebelumnya memperkirakan bahwa pertumbuhan di 20 negara yang menggunakan mata uang Euro dapat turun setengah poin persentase jika tarif diberlakukan, sehingga menghapus sekitar setengah dari ekspansi yang diharapkan blok tersebut. 

Euro menguat di tengah volatilitas, harga energi turun tajam, pertumbuhan kemungkinan melambat karena perdagangan yang lebih lemah, dan China, target nomor satu tarif AS, dapat membuang sebagian produksinya ke Eropa.

Morgan Stanley berpendapat bahwa berdasarkan harga pasar dan nilai tukar yang berlaku, inflasi bahkan dapat segera turun di bawah target 2 persen ECB.

"Asumsi yang direvisi mendorong angka inflasi utama turun secara signifikan, di bawah 2 persen mulai kuartal kedua dan seterusnya," kata Morgan Stanley. 

Ekonom UBS Reinhard Cluse berpendapat bahwa ECB perlu mulai menaikkan biaya pinjaman tahun depan untuk mencegah stimulus fiskal ini mendorong harga naik lagi.

"Kami yakin ECB mungkin harus menaikkan suku bunga lagi pada akhir tahun 2026 untuk mencegah inflasi yang melampaui batas pada tahun 2027," kata Cluse. 

"Kami memperhitungkan dua kenaikan suku bunga masing-masing sebesar 25bps pada bulan September dan Desember 2026, menjadi 2,5 persen, sedikit di atas tingkat netral," sambungnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya