Berita

Ilustrasi/RMOL via AI

Bisnis

Kebijakan Ekonomi Trump Berubah-ubah, Pasar Minyak Ikut Terguncang

RABU, 16 APRIL 2025 | 09:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak sedikit turun pada Selasa, 15 April 2025. Penurunan ini terjadi karena para investor masih mencerna berita terbaru soal kebijakan tarif yang terus diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. 

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 21 sen atau 0,3 persen menjadi 64,67 Dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 20 sen atau 0,3 persen menjadi 61,33 Dolar AS.

Kebijakan perdagangan AS yang berubah-ubah telah ikut menciptakan ketidakpastian bagi pasar minyak global dan mendorong Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk menurunkan prospek permintaannya pada hari Senin.


Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Selasa meneruskan proyeksinya bahwa permintaan minyak global pada tahun 2025 akan tumbuh pada tingkat paling lambat selama lima tahun terakhir akibat kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi dari tarif perdagangan Trump.

Ketidakpastian tarif tersebut menyebabkan beberapa bank, termasuk UBS, BNP Paribas, dan HSBC , memangkas perkiraan harga minyak mentah mereka.

Selain tarif Trump, pelaku pasar saat ini juga terus memperkirakan sejauh mana perang dagang antara AS dan Tiongkok bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan menurunkan permintaan minyak.

"Jika perang dagang semakin meningkat, skenario risiko penurunan yang kami hadapi — yaitu, resesi AS yang lebih dalam dan pendaratan keras di Tiongkok — dapat menyebabkan harga minyak Brent diperdagangkan pada harga 40-60 Dolar AS (per barel) selama beberapa bulan mendatang," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Kekhawatiran mengenai tarif Trump, bersama dengan kenaikan pasokan oleh OPEC+, kelompok yang terdiri dari OPEC dan sekutu produsennya seperti Rusia, telah menyebabkan harga minyak anjlok sekitar 13 persen sepanjang bulan ini.

Harga minyak sempat membaik setelah Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia sedang mempertimbangkan modifikasi tarif 25 persen yang dikenakan pada impor mobil asing dari Meksiko dan tempat lain.

"Pemerintah AS telah mengumumkan sejumlah perubahan kebijakan tarif yang saling bertentangan, mulai dari membebaskan barang elektronik, kemudian mengungkapkan bahwa pembebasan ini bersifat sementara dan juga mengumumkan modifikasi tarif 25 persen yang dikenakan pada mobil dan suku cadang mobil," kata analis di firma konsultan energi Gelber and Associates dalam sebuah catatan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya