Berita

Tentara Israel/Net

Dunia

Israel Kepung Rafah, Ambil Alih Koridor Utama di Gaza Selatan

MINGGU, 13 APRIL 2025 | 15:31 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pasukan militer Israel mengumumkan keberhasilan mereka dalam mengepung kota Rafah, Gaza selatan, sebagai bagian dari upaya besar untuk memperluas kontrol mereka atas wilayah yang lebih luas di Gaza.

Mereka mengklaim telah menyelesaikan pengambilalihan koridor utama yang dikenal sebagai "Poros Morag," yang menghubungkan Rafah dengan Khan Younis. 

Proses ini dimulai pada 2 April lalu, yang memaksa ratusan ribu warga Palestina untuk melarikan diri menuju daerah yang lebih aman.


"Selama 24 jam terakhir, pasukan Divisi ke-36 menyelesaikan pembangunan rute Morag, yang memisahkan Rafah dan Khan Younis," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dimuat Reuters pada Minggu, 13 April 2025. 

Perebutan wilayah ini terjadi di tengah harapan dari kelompok Hamas yang berharap dapat mencapai kemajuan dalam pembicaraan untuk gencatan senjata guna mengakhiri perang yang berkepanjangan di Gaza. 

Perebutan "Poros Morag" juga menjadi bagian dari rencana Israel untuk memperluas zona keamanan mereka, yang kini mencakup wilayah antara Rute Philadelphi, yang berada di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, dan Morag.

 "IDF (militer Israel) kini telah menyelesaikan pengambilalihan poros Morag, mengubah seluruh wilayah ini menjadi bagian dari zona keamanan Israel," klaim Menteri Pertahanan Israel, Yoav Katz.

Sebagai bagian dari operasi yang terus berlanjut, militer Israel juga mengumumkan perintah evakuasi untuk puluhan ribu penduduk Gaza selatan, termasuk dari Khan Younis. 

"Segera, operasi IDF akan meningkat dan meluas ke area lain di sebagian besar Gaza. Penduduk harus mengevakuasi zona pertempuran," tambah Katz.

Serangan ini telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi warga Gaza. Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan kekhawatiran serius terkait pemindahan paksa yang terjadi akibat perintah evakuasi Israel. 

Mereka memperingatkan bahwa semakin menyempitnya ruang bagi warga Palestina untuk bertahan hidup akan menambah kesulitan bagi mereka yang sudah terperangkap dalam konflik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya