Berita

Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana (Unud) Prof I Putu Anom/Repro

Bisnis

Pariwisata Indonesia Terdampak Tarif Trump

KAMIS, 10 APRIL 2025 | 03:07 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Sektor pariwisata diperkirakan turut terdampak kebijakan tarif imbal balik yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Demikian disampaikan Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana (Unud) Prof I Putu Anom dalam podcast yang dipandu Redaktur Khusus RMOL Saeful Zaman bertajuk "Krisis Moneter di Depan Mata, Menteri Pariwisata Tak Buka Mata-Lawan Trump Andalkan Pariwisata?".

"(Wisatawan asing) lebih mengutamakan kebutuhan pokok dan menunda rekreasi, sehingga kunjungan wisatawan asing akan berkurang. Sama halnya dengan masyarakat Indonesia, akan menunda dulu rekreasi," kata Putu Anom dikutip dari RMOLTV, Kamis 10 April 2025.


Dengan demikian, lanjut Putu Anom, tentu akan 
sangat berpengaruh terhadap sektor pariwisata, seperti akomodasi, makan minum, dan transportasi.

"Semua akan terdampak," kata Putu Anom.

Penegasan Putu Anom ini sekaligus membantah pernyataan 
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana yang menyebutkan sektor pariwisata menjadi alat pertahanan ekonomi Indonesia di tengah kebijakan tarif imbal balik yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Tidak semudah itu kita optimis karena sektor pariwisata sangat rentan dari berbagai hal. Baik kondisi politik kurang kondusif, keamanan, kenyamanan, penyakit, apalagi krisis ekonomi," kata Putu Anom.

Menurut Putu Anom, kenaikan tarif yang diberlakukan Trump tentu akan mengganggu ekspor barang maupun impor.

"Di dunia akan terjadi krisis ekonomi, jadi ada kemandekan produksi, karena daya beli masyarakat internasional akan turun. Sekarang kurs rupiah saja sudah Rp17 ribu," kata Putu Anom.




Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya