Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Kanada Siap Hantam Balik Tarif Trump

JUMAT, 28 MARET 2025 | 10:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Kanada merespon tarif baru sebesar 25 persen untuk impor mobil yang baru saja diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Berbicara pada Kamis, 27 Maret 2025, Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengatakan bahwa ia akan mengambil langkah perdagangan tertentu untuk menanggapi langkah Trump.

Carney belum menentukan tindakan spesifik yang akan diambil, tetapi ia berjanji akan meresponnya pada pekan depan saat tarif mobil dan tarif balasan terhadap mitra dagang AS mulai berlaku.


“Kami akan melawan tarif AS dengan tindakan perdagangan balasan yang berdampak besar di AS, tetapi seminimal mungkin di Kanada,” kata Carney dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Jumat 28 Maret 2025.

Tarif baru yang diumumkan Trump dapat meningkatkan harga mobil di AS hingga ribuan Dolar, bertentangan dengan janji Trump untuk menurunkan harga bagi konsumen. 

Beberapa produsen, termasuk Ferrari, sudah mengumumkan kenaikan harga hingga 10 persen, sementara yang lain mempertimbangkan hal yang sama. Para dealer mobil khawatir kebijakan ini akan menyebabkan kehilangan pekerjaan.

Setelah pengumuman Trump, saham di bursa AS turun pada hari Kamis, terutama sektor otomotif. General Motors anjlok lebih dari 7 persen, Ford turun 3,9 persen, dan produsen suku cadang mobil seperti Aptiv serta BorgWarner kehilangan sekitar 5 persen nilai sahamnya. Sementara Tesla sedikit naik 0,4 persen karena produksinya yang lebih banyak berbasis di dalam negeri.

Tarif baru ini memberikan tekanan besar pada sekutu-sekutu utama AS, termasuk Meksiko, Jepang, Korea Selatan, Kanada, dan Jerman, yang total nilai ekspor otomotifnya ke AS mencapai 474 miliar Dolar AS pada tahun 2024.

Carney menegaskan bahwa Kanada perlu mengurangi ketergantungan ekonominya pada AS, meskipun itu bukan tugas yang mudah. 

Mobil adalah ekspor terbesar kedua Kanada setelah minyak, dengan nilai 51 miliar Dolar AS pada tahun 2023, di mana 93 perssn di antaranya diekspor ke AS.

Negara-negara Eropa lainnya juga mengancam akan melakukan tindakan serupa.

Di Jerman, para pejabat menyerukan respons yang keras setelah saham otomotif di Eropa anjlok miliaran Euro. 

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengecam kebijakan AS, menyebutnya sebagai jalan yang hanya akan merugikan semua pihak. Prancis juga mengecam tarif baru ini dan mendesak Uni Eropa untuk menaikkan tarif balasan.

Inggris, yang sedang berjuang mengembangkan ekonominya, berusaha mendapatkan pengecualian tetapi juga mengancam akan meninjau ulang subsidi untuk Tesla, perusahaan yang dipimpin oleh penasihat utama Trump, Elon Musk. Kanada sendiri telah membekukan insentif kendaraan listrik untuk Tesla.

JP Morgan memperkirakan tarif ini akan menaikkan harga mobil baru di AS sebesar 4.000 hingga 5.300 Dolar AS .

“Tidak ada yang diuntungkan dari kebijakan ini. Penjualan akan melambat, kredit menjadi lebih mahal, dan pemutusan hubungan kerja bisa terjadi, ini justru memperburuk kondisi ekonomi yang sudah rapuh,” kata Nigel Green, CEO deVere Group.

Pemerintah Trump juga dilaporkan menghentikan kontribusi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), memperlemah lembaga pengawas perdagangan global. China mengkritik langkah AS, menyebutnya sebagai ancaman bagi sistem perdagangan multilateral.

Dengan harga saham yang anjlok, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyatakan bahwa Tokyo akan mempertimbangkan “semua opsi.” Korea Selatan juga berencana menerapkan respons darurat pada bulan April.

Trump melihat tarif sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan negara dan mendukung industri manufaktur AS yang melemah. Namun, banyak ahli memperkirakan harga barang akan naik dan permintaan turun, yang justru merugikan industri otomotif global.

Trump memperingatkan bahwa jika Uni Eropa dan Kanada bekerja sama untuk membalas tarif AS, ia akan memberlakukan tarif yang jauh lebih besar.

“Jika Uni Eropa bekerja sama dengan Kanada untuk merugikan ekonomi AS, maka tarif dalam skala besar, lebih besar dari yang direncanakan, kan diterapkan untuk melindungi sekutu terbaik yang pernah dimiliki kedua negara itu,” tulis Trump di Truth Social.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya