Berita

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Solikin M. Juhro dalam Taklimat Media, pada Rabu 26 Maret 2025/RMOL

Bisnis

Bantah Kondisi Ekonomi RI Dekati Krisis 1998, BI: Fundamental Ekonomi Masih Kuat

RABU, 26 MARET 2025 | 17:47 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank Indonesia (BI) membantah kondisi ekonomi Indonesia mendekati krisis 1998.

Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) yang juga merupakan Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Solikin M. Juhro menjelaskan bahwa Rupiah yang tertekan ke Rp16.640 per Dolar AS disebabkan faktor eksternal, terutama terkait kebijakan Presiden Donald Trump.

Ia memastikan fundamental ekonomi nasional dalam situasi yang baik, dan berbeda dengan krisis lebih dari dua dekade lalu.


“Angka-angka makro kita, yang fundamental, indikator kita dari mulai GDP, inflasi, current account, semua baik. Utang luar negeri kita juga cukup manageable semua baik, dari sisi stabilitas sistem keuangan (SSK) juga permodalan, risiko kredit, ini semakin baik," kata Solikin dalam Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu 26 Maret 2025.

Ia merinci kondisi ini di antaranya didukung oleh pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) yang masih tumbuh stabil di kisaran 5,04 persen pada 2023, dan tumbuh sebesar 5,02 persen pada 2024.

Selain itu ia menyoroti dari sisi tekanan inflasi yang dinilai masih terjaga rendah di angka 1,57 persen pada 2024. Sementara itu rasio utang luar negeri terhadap PDB juga disebut hanya sebesar 29,79 persen pada 2023 dan ke level 30,43 persen pada 2024. 

"Jadi singkat kata ini apakah masih jauh? saya berani afirmasi ini masih jauh. Tapi bukan berarti kita compliment, kita harus terus monitor," tegasnya.

Dalam hal ini Solikin juga membandingkan kondisi Indonesia dengan negara-negara lain yang setara seperti India, Korea Selatan, Vietnam, Filipina, Thailand, hingga Malaysia. Menurutnya, fundamental RI masih lebih baik.

"Kalau dibandingkan misal pertumbuhan ekonomi Vietnam lebih tinggi dari kita di level 5 persen, India juga tinggi tapikan inflasinya tinggi," jelasnya.

Untuk diketahui, mata uang Garuda sempat merosot mendekati level terendah krisis 1998 dengan berada ke posisi 16.640 per Dolar AS pada perdagangan Selasa 25 Maret 2025.

Sementara pada hari ini, Rupiah kembali ditutup menguat ke posisi Rp16.587 per Dolar AS. Mata uang tersebut merangkak naik 24 poin atau menguat 0,14 persen dibanding perdagangan sebelumnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya