Bursa Asia dibuka cenderung melemah di Senin pagi, 24 Maret 2025 atau sesi perdagangan pekan terakhir bulan ini.
Pasar saat ini bersiap-siap menghadapi pemberlakuan tarif resiprokal AS pada 2 April mendatang, sementara bursa saham Indonesia tutup panjang mulai hari ini hingga 8 April.
Dikutip dari CNBC, indeks ASX 200 Australia dibuka turun 0,37 persen. Kemudian berlanjut sedikit turun 0,03 persen di posisi 7.928,6
Indeks Kospi Korea Selatan dibuka turun 0,36 persen, lalu berlanjut melemah 0,15 persen menjadi 2.639,18.
Kosdaq jatuh 0,5 persen. Sementara indeks Nikkei 225 Jepang dibuka naik 0,28 persen dan Topix menguat 0,13 persen.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih rawan terkoreksi dibayangi sentimen negatif yang memicu aksi jual asing menjelang pengumuman struktur resmi Danantara hari ini.
IHSG ditutup terbenam di zona merah pada akhir perdagangan pekan lalu, anjlok 1,94 persen ke level 6.258.
Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO), di New York Stocks Exchange juga turun 1,76 persen ke 15,62 Dolar AS.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini rawan terkoreksi, menjelang libur panjang Idulfitri yang dimulai pada Jumat 28 Maret 2025. Secara teknikal indeks berpotensi rebound setelah FTSE rebalancing pada Jumat lalu, dan indeks berisiko turun lebih dalam jika gagal bertahan di atas 6.150.
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat. Komentar Trump memberi harapan bahwa tarif yang dijadwalkan mulai berlaku awal April mungkin tidak seberat yang dikhawatirkan.
Sementara pasar saham utama Eropa ditutup melemah saat investor mengkhawatirkan prospek pertumbuhan ekonomi global yang melambat akibat ketidakpastian terkait ketegangan perdagangan dan konflik geopolitik.