Menteri Urusan Anak-Anak Islandia, Asthildur Loa Thorsdottir/Net
Menteri Urusan Anak-Anak Islandia, Asthildur Loa Thorsdottir, resmi mengundurkan diri setelah skandal terkait hubungannya dengan seorang remaja mencuat ke publik.
Perdana Menteri Kristrun Frostadottir menyebut situasi ini sebagai "masalah serius" dan mengindikasikan bahwa penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan.
Seperti dikutip dari First Post pada Sabtu 22 Maret 2025, skandal ini bermula dari pengakuan bahwa Thorsdottir, yang saat itu berusia 22 tahun, menjalin hubungan dengan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang kemudian melahirkan seorang anak.
Hubungan mereka terjadi 35 tahun lalu dalam lingkungan kongregasi religius, di mana Thorsdottir memiliki peran sebagai pemimpin kegiatan pemuda.
Hubungan mereka terjadi 35 tahun lalu dalam lingkungan kongregasi religius, di mana Thorsdottir memiliki peran sebagai pemimpin kegiatan pemuda.
Meski usia persetujuan di Islandia adalah 15 tahun, hukum negara tersebut melarang hubungan antara anak di bawah 18 tahun dengan seseorang yang berada dalam posisi otoritas, seperti guru atau mentor. Jika terbukti melanggar, hukumannya bisa mencapai tiga tahun penjara.
Seiring dengan meluasnya pemberitaan, tekanan terhadap Thorsdottir semakin meningkat. Pada Kamis malam, setelah wawancaranya dengan media nasional Islandia, RUV, ia akhirnya mengajukan pengunduran diri.
Dugaan Pembatasan Hak Asuh
Eirikur Asmundsson, pria yang mengaku sebagai ayah dari anak hasil hubungan tersebut, mengungkapkan bahwa meskipun ia awalnya diberikan akses untuk bertemu anaknya, hak kunjungannya semakin dibatasi setelah Thorsdottir menikah.
Dokumen yang diperoleh RUV menunjukkan bahwa ia hanya diizinkan bertemu putranya selama dua jam per bulan, sementara tetap diwajibkan membayar tunjangan anak selama 18 tahun.
Menurut laporan, kasus ini pertama kali diungkap oleh seorang kerabat Asmundsson yang melaporkannya ke Kantor Perdana Menteri.
Dalam pernyataannya kepada media, Thorsdottir mengakui bahwa situasi ini tampak buruk, tetapi menegaskan bahwa sulit untuk menyampaikan seluruh konteks secara adil di tengah pemberitaan yang berkembang.
Di samping itu, Perdana Menteri KristrĂșn Frostadottir menyatakan bahwa dirinya baru mengetahui detail lengkap kasus ini pada Kamis malam, tepat sebelum Thorsdottir mengajukan pengunduran diri.
"Ini adalah masalah yang sangat pribadi, dan demi menghormati pihak-pihak yang terlibat, saya tidak akan mengomentari substansinya," ujar Frostadottir.
Meski mundur dari jabatannya sebagai menteri, Thorsdottir menegaskan bahwa ia tidak akan keluar dari parlemen.
"Masalah pribadi dari 35 tahun lalu ini seharusnya tidak mengaburkan pekerjaan penting yang sedang dilakukan pemerintah," katanya.