Berita

Ilustrasi/Ist

Publika

Kebahagiaan Berpuasa dan Lailatul Qadar

Oleh: Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan, M.Tr.Opsla*
SABTU, 22 MARET 2025 | 03:33 WIB

PUASA Ramadan adalah salah satu ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Selain sebagai kewajiban bagi umat Muslim yang mampu (QS. Al-Baqarah: 183), Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi orang yang menjalankannya dengan penuh keimanan dan keikhlasan.

Allah SWT menegaskan dalam beberapa ayat bahwa puasa adalah ibadah istimewa yang memiliki banyak manfaat dan ganjaran. Di antaranya mengalir ampunan dan Rahmat Allah.

“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim).


Artinya, puasa menjadi sarana penghapusan dosa bagi seorang Muslim, selama ia menjalaninya dengan ikhlas dan penuh keimanan.

Manfaat berikutnya adalah menjadi orang bertakwa. “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183).

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga latihan untuk mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah. Orang yang berhasil menjalankan puasa dengan baik akan mencapai derajat takwa, yaitu tingkatan keimanan tertinggi dalam Islam.

Banyak hadits yang menyebutkan keutamaan dan pahala berpuasa, terutama puasa Ramadan. Pasalnya, puasa adalah Ibadah yang Langsung Dibalas oleh Allah.

Rasulullah SAW bersabda: “Allah berfirman: Setiap amal anak Adam (manusia) adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits ini, Allah tidak menyebutkan secara spesifik berapa pahala puasa, berbeda dengan amal lain seperti sedekah atau shalat yang memiliki balasan tertentu (misalnya 10 kali lipat atau 700 kali lipat). Ini menunjukkan bahwa pahala puasa sangat besar dan langsung ditentukan oleh Allah SWT.

Puasa juga menjadi perisai dari api neraka. “Puasa adalah perisai, maka janganlah seseorang berkata keji dan berbuat kebodohan. Jika seseorang mencelanya atau mengajaknya bertengkar, hendaklah ia berkata, sesungguhnya aku sedang berpuasa” (HR. Bukhari dan Muslim).

Puasa mengajarkan kesabaran, menghindari perbuatan buruk, dan menjauhkan diri dari pertengkaran. Dengan demikian, puasa menjadi tameng yang melindungi seseorang dari api neraka.

“Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kebahagiaan pertama adalah saat berbuka karena ia telah menyelesaikan ibadahnya dengan baik. Sedangkan kebahagiaan kedua adalah ketika ia bertemu Allah di akhirat, di mana ia akan menerima pahala yang luar biasa dari puasa yang telah dilakukan.

Orang yang berpuasa akan masuk Surga melalui pintu khusus. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu itu pada hari kiamat. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu itu kecuali mereka. Ketika mereka semua sudah masuk, pintu itu akan ditutup dan tidak ada lagi yang bisa masuk melalui pintu itu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ini menunjukkan betapa istimewanya orang yang berpuasa, hingga Allah menyediakan pintu khusus bagi mereka di surga.

Malam Lailatul Qadar

Di dalam bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 3). Barang siapa yang mendapatkan malam ini dengan ibadah yang penuh keimanan dan berharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya akan diampuni.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir Ramadhan agar mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.

Karena keutamaannya yang luar biasa, puasa Ramadan seharusnya dijalani dengan penuh kesungguhan, keikhlasan dan ketakwaan agar mendapatkan seluruh pahala yang Allah janjikan.

*Penulis adalah Purnawirawan TNI AL, pemerhati masalah kebangsaan

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya