Berita

Representative Image/Net

Dunia

Serangan Mematikan Israel Bunuh 326 Warga Palestina di Gaza

SELASA, 18 MARET 2025 | 15:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza pada Selasa pagi, 18 Maret 2025 telah menewaskan sedikitnya 326 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.

Keputusan Israel untuk memulai kembali operasi militernya telah menghancurkan gencatan senjata yang sebelumnya disepakati sejak Januari.

Kondisi ini juga memicu kembali ketegangan dan kekhawatiran akan meluasnya konflik yang telah berlangsung selama 17 bulan.


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan serangan ini setelah Hamas menolak tuntutan Israel untuk mengubah perjanjian gencatan senjata.

"Israel akan, mulai sekarang, bertindak melawan Hamas dengan meningkatkan kekuatan militer," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Associated Press.

Serangan tersebut berlangsung di tengah bulan suci Ramadan dan mengancam kembali memicu perang yang telah menyebabkan ribuan korban jiwa serta kerusakan besar di Gaza.

Seorang pejabat senior Hamas, Izzat al-Risheq, menyebut keputusan Netanyahu untuk melancarkan serangan ini sebagai "hukuman mati" bagi para sandera Israel yang masih ditahan Hamas.

Di sisi lain, serangan itu juga mencatatkan salah satu hari paling mematikan dalam perang ini, dengan ratusan orang terluka dan banyak di antaranya dalam kondisi kritis.

Menurut Rumah Sakit Eropa, sebuah serangan di kota Rafah menewaskan 17 anggota keluarga dalam satu rumah, termasuk 12 wanita dan anak-anak.

"Tidak seorang pun ingin berperang. Semua orang masih menderita dari bulan-bulan sebelumnya," kata Nidal Alzaanin, seorang penduduk Gaza.

Meskipun serangan ini mengancam menghidupkan kembali permusuhan yang lebih luas, Israel juga memerintahkan evakuasi warga Gaza timur, termasuk kota utara Beit Hanoun dan beberapa wilayah selatan, sebagai persiapan untuk operasi darat baru yang bisa segera dilancarkan.

Serangan ini terjadi dua bulan setelah kedua pihak sepakat untuk gencatan senjata yang memungkinkan pembebasan 25 sandera Israel dan hampir 2.000 tahanan Palestina.

Namun, pembicaraan tentang fase kedua perjanjian ini terhenti, dengan kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan terkait pembebasan 59 sandera yang tersisa.

Sementara itu, di Israel, protes massal direncanakan untuk menyusul pengumuman Netanyahu yang ingin memecat kepala badan keamanan internal Israel, Shin Bet.

Tindakan ini memicu kritik tajam dari banyak kalangan, yang menilai Netanyahu berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan pemerintah dalam menangani krisis penyanderaan dan serangan pada 7 Oktober 2023.

Serangan Israel memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah di Gaza, di mana lebih dari 90 persen penduduk Gaza telah mengungsi akibat kekerasan yang terjadi.

Ditambah lagi, Israel menangguhkan pengiriman bahan makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza, yang semakin memperburuk kondisi warga Palestina di sana.

Populer

Soal Ijazah Jokowi, Mahfud: yang Menuduh Ditangkap, yang Dituduh Belum Diadili

Rabu, 16 April 2025 | 16:46

Alumni UGM Malu Berat Citra Kampus Rusak Gegara Ulah Jokowi

Rabu, 16 April 2025 | 08:51

Jokowi Kini Disebut Lulusan Fakultas Kedokteran UGM

Kamis, 17 April 2025 | 08:48

Microsoft Pecat Dua Insinyur yang Protes Penggunaan AI oleh Militer Israel

Senin, 14 April 2025 | 12:55

Masih Berlangsung, KPK Geledah Rumah LaNyalla Mattalitti

Senin, 14 April 2025 | 14:56

Pengacara Hotma Sitompul Meninggal Dunia

Rabu, 16 April 2025 | 12:58

Walikota Surabaya Akan Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan

Sabtu, 19 April 2025 | 01:32

UPDATE

PDIP: Solo Sudah jadi Kota Dagang, Tidak Perlu Diistimewakan

Kamis, 24 April 2025 | 16:04

Permintaan Melonjak, Toko Emas Mulai Batasi Pembelian Emas Batangan

Kamis, 24 April 2025 | 15:58

Sekolah Rakyat Sumedang akan Dibangun, Legislator PAN Harap Efektif Tekan Angka Putus Sekolah

Kamis, 24 April 2025 | 15:57

Ini Saran Susi Pudjiastuti Agar Kekayaan Tak Dikuasai Segelintir Orang

Kamis, 24 April 2025 | 15:56

Politikus PDIP Ungkap Ada Usulan Kota Solo Jadi Daerah Istimewa

Kamis, 24 April 2025 | 15:40

Pejabat Eropa Akui Banyak Pekerjaan untuk Capai Kesepakatan Dagang dengan AS

Kamis, 24 April 2025 | 15:39

Bahas RUU Statistik, Baleg DPR Fokus pada Hal-hal Strategis Ini

Kamis, 24 April 2025 | 15:18

DPR Panggil Dirjen Otda Bahas Usul Ratusan Pemekaran

Kamis, 24 April 2025 | 15:13

Sri Mulyani Klaim Penerimaan Pajak Menguat Usai Perbaikan Coretax

Kamis, 24 April 2025 | 15:11

Cak Imin Desak Kemenkes Investigasi Keracunan MBG

Kamis, 24 April 2025 | 14:57

Selengkapnya