Berita

Sidak Bapokting yang dilakukan Pemkot Surabaya/Istimewa

Nusantara

Di Surabaya juga Ditemukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran

JUMAT, 14 MARET 2025 | 05:56 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) bahan pokok penting (Bapokting) di sejumlah titik pada Rabu 12 Maret 2025. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan serta mengantisipasi lonjakan harga menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. 

Adapun sejumlah lokasi yang menjadi fokus sidak adalah Pasar Soponyono, Indogrosir, dan PT Asia Gift Plastik. 

Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya, Agung Supriyo Wibowo mengatakan, pada kegiatan sidak kali ini, Pemkot Surabaya melakukan pemeriksaan keamanan, harga, serta ketersedian stok bahan pangan di pasar tradisional maupun modern. 

"Kami tim gabungan Pemkot Surabaya melakukan sidak Bapokting di Pasar Soponyono dan pasar modern Indogrosir untuk memastikan keamanan pangan hingga kestabilan harga," terang Agung, diwartakan RMOLJatim, Kamis 14 Maret 2025.

Agung menjelaskan, sidak dilakukan untuk mengetahui komoditas mana saja yang mengalami kenaikan harga. Pasalnya kenaikan hal tersebut biasa terjadi ketika mendekati Lebaran. 

"Untuk itu kami lakukan sidak agar dapat memetakan di mana operasi pasar dilakukan," jelasnya. 

Dari hasil pemantauan yang dilakukan, Agung mengungkapkan bahwa ada komoditas yang mengalami kenaikan dan penurunan harga. 

Komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya cabai yang turun dari Rp100 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram. 

Sementara, untuk harga bawang mengalami kenaikan dari Rp45 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram. 

"Jadi ada beberapa yang turun dan mengalami sedikit kenaikan harga. Untuk komoditas yang mengalami kenaikan kami pantau terus agar tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan," jelasnya.

Dalam sidak kali ini, tim yang terjun tidak hanya menyasar harga dan ketersediaan Bapokting, tetapi juga melakukan pemantauan MinyaKita yang tak sesuai takaran. 

Hasilnya di Pasar Soponyono ditemukan minyak goreng MinyaKita yang didistribusikan oleh CV Sawit Makmur hanya berisi 960 mililiter (ml), padahal di dalam kemasan tertulis 1 liter atau setara 1.000 ml. 

"Ini ditemukan 1 liter kurang 40 ml untuk kemasan yang botol. Dimana harusnya memiliki takaran sesuai, karena ini didistribusikan oleh pabrik yang otomatis sudah memakai alat ukur otomatis," ungkap Agung. 

Terkait temuan tersebut, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk penanganan lebih lanjut. 

"Kalau kami sifatnya imbauan, untuk temuan MinyaKita akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian. Begitu pula, kalau ada temuan barang kedaluwarsa di pasar modern juga akan dikumpulkan dan diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," paparnya. 

Agung menambahkan, terkait ketersediaan bahan pangan menjelang Lebaran di Kota Surabaya masih sangat cukup. 

Sebab, Indeks Kecukupan Pangan (IKP) sebesar 3,8 yang artinya ketersediaan bahan pangan cukup untuk tiga bulan ke depan. 

"InsyaAllah bahan pangan di Kota Pahlawan masih cukup untuk tiga bulan ke depan. Kami imbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying dan berbelanja sesuai kebutuhan," pungkasnya.

Populer

UPDATE

Selengkapnya