Berita

Ilustrasi/Ist

Publika

Persimpangan Antara Damai dan Perang Dunia Ketiga

JUMAT, 07 MARET 2025 | 06:45 WIB | OLEH: JIMMY H SIAHAAN

"IT Takes Two to Tango" adalah ungkapan idiomatik yang menunjukkan bahwa lebih dari satu orang atau entitas lain dipasangkan dalam cara yang saling terkait dan aktif. Tango merujuk pada tarian, musik, atau sebuah peristiwa diplomasi?

Diawali ucapan Antony Blinken, Menlu Amerika saat pemerintahan Presiden Biden. Dijelaskan dibutuhkan dua orang untuk berdansa Tango. Semua orang ingin perang ini berakhir.

Tak lama berselang, dua hari kemudian, hari Jumat, tanggal 15 September 2023. Presiden Rusia Putin menjawab bahwa bagi orang Amerika, mereka sendiri tidak tahu melakukan tango ini.

Kali ini masa pemerintahan kedua,  Presiden Trump hendak mencoba menari tango untuk terwujudnya perdamaian.

Pada hal sebelumnya Trump mengawali memberikan bantuan peralatan anti tank peluru Javelin untuk Ukraina, saat dia berkuasa saat masa pemerintahan pertamanya.

Diawali dengan pertemuan Amerika dan Rusia di Arab Saudi. Tanpa mengundang Ukraina dan Nato.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, Selasa, 18 Februari mengatakan Washington mengharapkan solusi yang “adil” dan “berkelanjutan” untuk perang Ukraina, setelah pertemuan dengan mitranya dari Rusia di Riyadh.

Rubio mengatakan bahwa negara-negara Eropa harus dilibatkan dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang, dan bahwa “ada kesempatan luar biasa untuk bermitra” dengan Rusia. “Kunci untuk membuka peluang tersebut adalah dengan mengakhiri konflik ini,” katanya.

Rubio mengatakan ia “yakin” bahwa Moskow bersedia untuk terlibat dalam “proses yang serius” untuk mengakhiri perang.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Mike Waltz mengatakan bahwa negosiasi akan berfokus pada wilayah dan jaminan keamanan. “Ini harus menjadi akhir permanen dari perang dan bukan akhir yang sementara, seperti yang telah kita saksikan di masa lalu,” kata Waltz.

“Akan ada beberapa diskusi tentang wilayah dan akan ada diskusi tentang jaminan keamanan."

Akhir Februari, terjadi pertemuan kali ini dengan Amerika dan Ukraina di Washington DC. Pertemuan antara Zelensky dan Trump berakhir tegang.

"Saya tidak sedang bermain kartu, saya sangat serius", kata Zelensky. Trump berkata, kamu mempertaruhkan nyawa jutaan orang, kamu  mempertaruhkan Perang Dunia III, lanjut Trump.

Rice, mantan menlu Amerika, mengklaim bahwa seluruh insiden ini bagian dari permainan politik Trump untuk menunjukkan loyalitas pada Putin.

Kanselir Jerman selanjut Friedrich Merz, mengatakan sebagai "eskalasi  yang disengaja" oleh Amerika.

Mantan Presiden Polandia, Lech Walesa, mantan tahanan politik. menulis surat kepada Presiden Trump.

Dia mengingatkan akan dirinya sendiri saat diinterogasi Jaksa dan Hakim, saat Polandia masih dibawah rezim komunis.

Selanjutnya mengingat sejarah Presiden Woodrow Wilson, ikut bergabung di Perang Dunia I. Demikian juga dengan Presiden Roosevelt, saat Perang Dunia II. Ditambahkan lagi saat Presiden Reagan  yang menyebut Uni Soviet sebagai" Kekaisaran Jahat". Dan saat ini patung Ronald Reagan berdiri di Warsawa, menghadap gedung Kedutaan Besar Amerika.

Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump terus menjadi sorotan dunia, termasuk dari pihak Rusia. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menilai Zelensky telah menerima tamparan keras setelah Trump menudingnya tidak menghormati Amerika Serikat (AS) dan kurang berterima kasih atas bantuan yang diberikan.

“Teguran brutal di Ruang Oval,” tulis Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, dalam unggahan di Telegram seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 1 Maret 2025.

Ia juga menyebut bahwa Zelensky akhirnya mendengar “sebuah kebenaran” langsung dari Trump.

Lebih lanjut, Medvedev menegaskan bahwa rezim Kyiv tengah bermain-main dengan risiko Perang Dunia Ketiga. Ia juga kembali menyerukan penghentian bantuan militer kepada Ukraina, sebuah tuntutan yang selama ini terus didorong oleh Moskow.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan keheranannya atas fakta bahwa Trump dan Senator J.D. Vance, yang dikenal sebagai sekutu Trump, menahan diri untuk tidak bersikap lebih keras terhadap Zelensky dalam perdebatan yang disiarkan di berbagai saluran berita global.

“Zelensky menggigit tangan yang memberinya makan,” ujar Zakharova, merujuk pada hubungan Ukraina dengan AS yang selama ini menjadi pendukung utama Kyiv dalam menghadapi invasi Rusia.

Di sisi lain, komentar pedas juga muncul dari media nasionalis Rusia. Presenter televisi garis keras Vladimir Solovyov bahkan mengumumkan akan menggelar acara khusus bertajuk “Bunuh Diri Zelensky di Gedung Putih”, mengindikasikan bahwa perdebatan tersebut dianggap sebagai kesalahan besar bagi presiden Ukraina.

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia kemarin telah menerima surat dari Volodymyr Zelensky yang setuju untuk "datang ke meja perundingan" guna mencapai kesepakatan damai di Ukraina.

"Saya menghargai bahwa dia mengirim surat ini," kata Trump saat berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres di Washington.

Hal itu terjadi setelah Zelensky mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa dia siap bekerja di bawah "kepemimpinan kuat" Trump untuk mencapai perdamaian abadi.

Sebagai catatan Antony Bliden dalam sebuah wawancara dia mengatakan,  Pertama-tama, saya melihat Presiden Zelensky dan setiap orang Ukraina yang saya temui, baik itu orang-orang di pemerintahan atau banyak orang Ukraina lainnya yang sempat kami ajak bicara selama dua hari, sangat tangguh, sangat berani, sangat teguh.

Dan pada akhirnya, itulah inti dari semua ini dan alasan saya tetap sangat yakin dengan keberhasilan akhir Ukraina, yaitu bahwa mereka berjuang untuk negara mereka, untuk masa depan mereka, untuk kebebasan mereka. Rusia tidak.

Dan perlu diingat, Putin telah kalah dalam apa yang ingin dicapainya. Ia mencoba menghapus Ukraina dari peta dan kemerdekaannya, serta menyatukannya dengan Rusia. Itu sudah gagal.

Sekarang, di mana tepatnya pemukiman ini, di mana batas-batas ditarik, itu akan tergantung pada Ukraina, tetapi saya telah menemukan tekad yang kuat untuk terus bekerja untuk mendapatkan kembali wilayah mereka yang telah direbut oleh Rusia.

Dan mengenai negosiasi, dibutuhkan dua orang untuk berdansa tango.

Dan sejauh ini, kita tidak melihat indikasi sebelumnya bahwa Vladimir Putin memiliki minat dalam diplomasi yang berarti. Jika ia tertarik, saya pikir Ukraina akan menjadi yang pertama terlibat, dan kita akan berada tepat di belakang mereka. Semua orang ingin perang ini berakhir. Tetapi perang ini harus berakhir dengan persyaratan yang adil dan berkelanjutan yang mencerminkan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

*Penulis adalah eksponen 77/78

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya