Berita

Perdana Menteri Kepulauan Cook, Mark Brown, dan Duta Besar Tiongkok, Wang Xiaolong, dalam pertemuan di tahun 2023./@MarkBrownPM

Dunia

Kehadiran Tiongkok Bisa Rusak Hubungan Kepulauan Cook dan Selandia Baru

RABU, 26 FEBRUARI 2025 | 06:54 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

“Kemitraan Strategis Komprehensif” yang baru-baru ini ditandatangani Tiongkok dan Kepulauan Cook dinilai sebagai manuver terencana Tiongkok ke halaman belakang Selandia Baru.

Sikap Perdana Menteri Kepulauan Cook, Mark Brown, yang bersemangat menerima pengaruh Tiongkok menunjukkan kenaifan yang sangat besar atau pengabaian yang disengaja terhadap kedaulatan jangka panjang negaranya.

Pemerhati politik internasional dari Universitas Pertahanan Nasional, Ankit K., mengatakan, sementara Brown menggembar-gemborkan perjanjian itu sebagai “pelengkap” hubungan kedua negara,  Tiongkok sendiri sebenarnya tidak menawarkan kemitraan melainkan sedang menggerogoti pengaruh Barat di Pasifik.

Sejak tahun 1965 Kepulauan Cook menjalin hubungan konstitusional dengan Selandia Baru dalam kerangka “asosiasi bebas”. Hubungan ini memberikan warga Kepulauan Cook kewarganegaraan Selandia Baru, perawatan kesehatan, pendidikan, dan jaminan pertahanan. Kerangka hubungan kedua negara itu kini menghadapi tantangan terbesar dengan kehadiran Tiongkok.

Pemerintahan Brown dinilai mengundang serigala ke dalam kawanan sambil mengabaikan kekhawatiran Selandia Baru tentang transparansi dan konsultasi.

Beijing dengan cerdik mengeksploitasi ambisi Brown untuk kemerdekaan yang lebih besar sambil menawarkan insentif keuangan yang relatif sederhana. Hibah sebesar 4 juta dolar AS yang ditawarkan  membuat Brown “gelap mata”. 

“Keputusan Brown untuk berunding secara diam-diam dengan Tiongkok merupakan pengkhianatan yang mengejutkan terhadap komitmen ini. Yang lebih meresahkan adalah peringatan Tiongkok bahwa pihak ketiga tidak boleh ikut campur, ancaman terselubung terhadap kepentingan sah Selandia Baru,” tulis Ankit.

Di balik inisiatif diplomatik Beijing terdapat agenda ekstraktif yang gamblang. Dasar laut Kepulauan Cook diperkirakan mengandung 6,7 miliar ton nodul kaya mineral, termasuk 20 juta metrik ton kobalt dan endapan nikel, tembaga, mangan, dan unsur tanah jarang yang signifikan?"semuanya penting bagi ambisi teknologi dan militer Tiongkok.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Bunga Utang Tinggi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Langgar Konstitusi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 11:12

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

UPDATE

Siang Ini Prabowo Resmikan Bank Emas Pertama di Indonesia

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:39

Gara-gara DeepSeek, China Borong Chip AI Nvidia H20

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:34

Gulung Southampton 4-0, Chelsea Tembus 4 Besar

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:30

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, IHSG Diperkirakan Hadapi Tekanan

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:25

Ukraina Setuju Izinkan AS Akses Mineral Langka

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:24

Bank Sentral Korsel Pangkas Proyeksi Pertumbuhan hingga Suku Bunga

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:07

Wall Street Ditutup Variatif Saat Kepercayaan Konsumen Melemah, Nvidia Jatuh 2,8 Persen

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:48

Komisi I DPR Minta Prajurit TNI yang Terlibat Penyerangan Polres Tarakan Dihukum Berat

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:30

Ini Kronologi Meninggalnya Legenda Persebaya Bejo Sugiantoro

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:29

Ekonomi AS dan Jerman Goyah, Harga Minyak Anjlok hingga 2 Persen

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:20

Selengkapnya