Berita

Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)/RMOL

Politik

Haidar Alwi:

Jejak Digital Ungkap PDIP Dalang Revisi UU KPK

SELASA, 25 FEBRUARI 2025 | 03:34 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Jejak digital menunjukkan bahwa PDIP adalah dalang di balik revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu disampaikan Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menuduh Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi melemahkan KPK untuk mengamankan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya, Bobby Nasution.

"Hasto sepertinya menganggap masyarakat Indonesia semuanya bodoh. Padahal jejak digital jelas PDIP mengakui sebagai dalang dan ngotot mendukung revisi UU KPK. Sedangkan Jokowi pada awalnya saat itu berada pada posisi menolak," kata Haidar dalam keterangannya yang dikutip Selasa 25 Februari 2025.


Haidar memaparkan, pada Oktober 2015 silam, politikus PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengakui revisi UU KPK adalah perintah pimpinan partainya yang harus dipatuhinya dan seluruh kader PDIP.

Lalu, politikus PDIP lainnya Arteria Dahlan, lanjut Haidar, mengakui PDIP bukan hanya menandatangani inisiasi tapi juga akan mendukung penuh revisi UU KPK.

Kemudian, Kepala Staf Presiden Teten Masduki mengemukakan Jokowi telah mengambil sikap tegas tidak akan merevisi UU KPK kecuali untuk memperkuatnya.

Namun, politikus PDIP Masinton Pasaribu memastikan pihaknya akan terus mendorong revisi UU KPK sampai pemerintahan Jokowi siap untuk itu.

"Tahun 2015 PDIP sudah ngotot Revisi UU KPK meski belum terwujud. Sementara Gibran dan Bobby dicalonkan di Pilkada itu tahun 2020," kata Haidar.

"Jadi, pernyataan-pernyataan politikus PDIP tersebut telah mematahkan tuduhan Hasto kalau Jokowi mendalangi revisi UU KPK untuk mengamankan Gibran dan Bobby," sambungnya.

Demikian pula pada tahun 2019 ketika Revisi UU KPK disahkan. Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengakui partainya bersama Golkar, PKB, Nasdem dan PPP yang mengusulkan revisi UU KPK ke Baleg. Lobi-lobi dengan anggota DPR lainnya pun dilakukan tanpa melibatkan pemerintahan Jokowi.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya