Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Sepekan Harga Minyak Diguncang Panasnya Geopolitik Global

SENIN, 24 FEBRUARI 2025 | 08:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak mengalami fluktuasi signifikan sepanjang minggu lalu, dipengaruhi oleh berbagai faktor geopolitik dan ekonomi.

Dikutip dari Anadolu Agency, Senin 24 Februari 2025, pada awal pekan lalu, harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan yang didorong oleh laporan serangan drone Ukraina terhadap stasiun pemompaan milik Caspian Pipeline Consortium (CPC) di Rusia selatan. 

Serangan tersebut mengakibatkan penurunan aliran minyak dari Kazakhstan ke pasar global, yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan seperti Chevron dan ExxonMobil.


Di pertengahan minggu, harga minyak mencapai puncaknya. Hal ini dipicu oleh keputusan Uni Eropa untuk memberlakukan paket sanksi ke-16 terhadap Rusia, bertepatan dengan peringatan tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina. 

Sanksi ini menargetkan "armada bayangan" Rusia yang digunakan untuk menghindari pembatasan transportasi minyak dan gas, serta menambahkan 70 kapal ke daftar sanksi. Selain itu, sekitar 50 pejabat Rusia dan berbagai entitas, termasuk bank dan institusi keuangan, juga dikenai sanksi baru. 

Namun, momentum kenaikan harga terhenti menjelang akhir minggu. Pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang mengindikasikan kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap Rusia sebagai bagian dari upaya perdamaian, menyebabkan harga minyak berbalik turun. 

Selain itu, komunikasi antara pejabat AS dan Tiongkok yang menekankan pentingnya hubungan ekonomi kedua negara turut meredakan kekhawatiran pasar mengenai potensi gangguan pasokan. 

Akibatnya, harga minyak Brent dan WTI mengalami penurunan tajam, menandai penurunan mingguan terbesar sejak Oktober 2024.

Kate Dourian, peneliti nonresiden di Arab Gulf States Institute di Washington, menyatakan bahwa ketidakpastian geopolitik yang signifikan membuat harga minyak tetap berada dalam kisaran ketat dengan volatilitas rendah. 

“Mengingat ketidakpastian geopolitik yang signifikan, harga minyak tetap berada dalam kisaran ketat 74-76 Dolar AS per barel," kata Dourian.

"Investor cenderung mengambil sikap wait-and-see sambil menunggu perkembangan terkait sanksi baru dari Washington dan perunding," ujarnya.

Dourian menambahkan bahwa jika kesepakatan dicapai untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dan sanksi terhadap Moskow dilonggarkan, harga minyak bisa turun lebih lanjut. 

“Namun, perlu dicatat bahwa bahkan jika sanksi terhadap Rusia dilonggarkan, pembatasan OPEC+ akan membatasi kenaikan harga,” ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya