Berita

Bendera Amerika/pixabay

Bisnis

Kebijakan Tarif Trump Bikin Perusahaan AS di Vietnam Terancam Lakukan PHK

JUMAT, 21 FEBRUARI 2025 | 12:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebagian besar perusahaan Amerika Serikat yang ada di Vietnam kemungkinan akan mengurangi jumlah pekerjanya. 

Menurut survei yang dilakukan Kamar Dagang Amerika di Vietnam, AmCham (American Chamber of Commerce), pengurangan tersebut terpaksa dilakukan jika jika pemerintahan Trump benar-benar mengenakan kebijakan tarif baru kepada negara Asia Tenggara tersebut.
 
Dikutip dari Reuters Jumat 21 Februari 2025, survei tersebut dilakukan dari tanggal 4 hingga 11 Februari selama periode ketika Presiden AS Donald Trump telah menyetujui tarif sebesar 25 persen untuk baja dan aluminium dan telah mengumumkan tarif timbal balik yang lebih luas pada negara-negara dengan ketidakseimbangan perdagangan, dan bea masuk khusus sektor pada semikonduktor, mobil, dan farmasi.


Menurut hasil survei tersebut hampir dua pertiga perusahaan AS diperkirakan akan melakukan PHK. 

Survei ini didasarkan pada masukan dari lebih dari 100 anggota AmCham Vietnam, yang mencakup perusahaan multinasional besar seperti Intel dan Nike. 

Vietnam telah mendapat untung dalam beberapa tahun terakhir dari investasi besar oleh produsen yang mengalihkan operasi dari Tiongkok setelah Trump mengenakan tarif pada Beijing pada tahun 2018 selama masa jabatan pertamanya.

Lebih dari 60 persen dari saham investasi asing senilai 500 miliar Dolar AS di negara itu ada di bidang manufaktur, menurut data dari pemerintah Vietnam. 

Investor asing dengan operasi manufaktur di Vietnam sebagian besar tetap optimis setelah pengumuman tarif Trump pada Tiongkok, Meksiko, dan Kanada. Namun ancaman tarif baru pada akhirnya memunculkan kekhawatiran. 

Banyak pengamat yang telah memperkirakan bahwa Vietnam akan menjadi target bea baru karena surplus perdagangannya yang besar dengan AS, yang merupakan negara mitra AS terbesar keempat, dan mungkin akan terpukul keras oleh tarif semikonduktor karena merupakan salah satu eksportir chip teratas ke AS.

Investor saham di Vietnam melakukan aksi penjualan dalam beberapa minggu terakhir. 

Survei yang dilakukan oleh bagian AmCham di pusat bisnis Vietnam, yaitu Kota Ho Chi Minh dan Danang, menemukan bahwa 81 persen responden menyatakan kekhawatiran tentang potensi tarif, dengan persentase meningkat menjadi 92 persen di kalangan produsen.

"Banyak bisnis khawatir bahwa peningkatan biaya akibat tarif dapat mengganggu rantai pasokan dan memaksa mereka untuk memikirkan kembali operasi mereka," kata AmCham dalam siaran pers, yang mencatat 94 persen produsen memperkirakan dampak negatif.

AmCham mengatakan 41 persen responden mempertimbangkan untuk mendiversifikasi bisnis mereka dari pasar AS, yang merupakan yang paling penting bagi Vietnam saat ini.

"Pergeseran ini dapat menyebabkan perusahaan mengalihkan ekspor ke pasar lain atau menyesuaikan rantai pasokan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada AS," kata AmCham.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya