Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Berkat Tiongkok dan India, Harga Minyak Timur Tengah Kalahkan Brent dan WTI

KAMIS, 20 FEBRUARI 2025 | 11:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Melonjaknya permintaan dari Tiongkok dan India akibat sanksi AS ke Rusia telah membuat harga minyak mentah Timur Tengah meningkat tajam tahun ini.

Minyak mentah Dubai, yang merupakan patokan untuk minyak Timur Tengah, biasanya diperdagangkan di Asia, dan minyak mentah Brent dari Laut Utara umum di Eropa. Semehtara West Texas Intermediate (WTI) di Amerika Serikat. 

Selain perbedaan dalam kandungan sulfur dan viskositas, harga minyak juga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan di masing-masing wilayah.


Saat ini, harga minyak mentah Timur Tengah diperdagangkan lebih tinggi dibandingkan Brent dan WTI.

Menurut data dari Nikkei Value Search yang dikutip Kamis 20 Februari 2025, harga spot minyak mentah Dubai mencapai 78 Dolar AS per barel pada Selasa, naik 8 persen sejak akhir tahun 2024. 
Sebagai perbandingan, minyak mentah berjangka Brent dan WTI hanya naik sekitar 2 persen pada periode yang sama.
Permintaan minyak Timur Tengah meningkat di pasar Asia. Pada 10 Januari, Presiden AS saat itu, Joe Biden, memperketat sanksi ekonomi terhadap Rusia, yang mendorong Tiongkok dan India untuk mencari sumber minyak alternatif dari Timur Tengah. 

Akibatnya, ekspor minyak mentah Arab Saudi ke Tiongkok dan India melebihi 2 juta barel per hari dalam pengiriman Januari, naik hampir 30 persen dari Desember, menurut laporan perusahaan riset Eropa, Kpler.

Ekspor ke Tiongkok dan India menyumbang 37 persen dari total ekspor Arab Saudi pada bulan tersebut, naik dari 33 persen pada Januari 2024. Hingga Rabu, angka untuk Februari tampaknya akan lebih tinggi lagi.

Beberapa analis berpendapat bahwa permintaan Tiongkok terhadap minyak mentah Timur Tengah akan terus meningkat. 

Pada 10 Februari, Beijing memberlakukan tarif 10 persen atas minyak mentah yang diimpor dari AS sebagai tindakan balasan terhadap tarif yang dikenakan oleh Presiden Donald Trump. 

"Meskipun impor minyak mentah AS oleh Tiongkok relatif kecil, kurang dari 2 persen dari total impor melalui laut, penyuling masih perlu mencari pengganti untuk volume tersebut," kata Xu Muyu, analis minyak senior di Kpler.

Arab Saudi tampaknya yakin dengan meningkatnya permintaan di Asia. Saudi Aramco, perusahaan minyak milik negara, menaikkan harga minyak mentah untuk pengiriman Maret ke Asia dengan jumlah terbesar dalam sekitar tiga tahun.

OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan beberapa produsen minyak non-anggota seperti Rusia, berencana untuk secara bertahap mengurangi pemotongan produksi sukarela oleh beberapa negara peserta mulai April.

"Permintaan yang kuat di Asia dapat menjadi faktor pendorong dalam keputusan untuk mengurangi pemangkasan produksi," kata Takayuki Nogami, kepala ekonom di Organisasi Jepang untuk Keamanan Logam dan Energi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya