Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita dan suaminya, Alwin Basri/RMOL
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita dan suaminya, Alwin Basri/RMOL
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ibnu Basuki Widodo mengatakan, pada pertengahan Desember 2022, Mbak Ita menolak menandatangani draft keputusan Wali Kota Semarang tentang alokasi besaran insentif pemungutan pajak dan/atau tambahan penghasilan pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Semarang yang diajukan Indriyasari (IIN) selaku Kepala Bapenda Pemkot Semarang pada Desember 2022.
Sehingga kata Ibnu, Mbak Ita memerintahkan IIN untuk melakukan kajian kembali atas jumlah TPP yang akan diterima masing-masing penerima, dikarenakan Mbak Ita menilai jumlah yang diterimanya tidak jauh berbeda dibandingkan jumlah yang diterima pegawai Bapenda Pemkot Semarang, dan juga lebih kecil dibandingkan jumlah yang diterima Iswar Aminuddin (IA) selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Semarang.
Populer
Senin, 01 Desember 2025 | 02:29
Minggu, 30 November 2025 | 02:12
Jumat, 28 November 2025 | 00:32
Kamis, 27 November 2025 | 05:59
Jumat, 28 November 2025 | 02:08
Jumat, 28 November 2025 | 04:14
Kamis, 27 November 2025 | 03:45
UPDATE
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08
Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57
Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48
Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39