Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Bursa Eropa Ditutup Menguat, Sektor Pertahanan jadi Unggulan

RABU, 19 FEBRUARI 2025 | 09:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa mencatat rekor penutupan tertinggi, di mana saham perbankan dan pertahanan menguat dengan keuntungan terbesar. 

Investor memperkirakan kemungkinan peningkatan belanja militer di tengah isu konflik Rusia-Ukraina berujung pada pembicaraan damai. 

Amerika Serikat dan Rusia sepakat untuk mengakhiri perang di Ukraina setelah mengadakan pembicaraan di ibu kota Saudi untuk pertama kalinya, tanpa perwakilan dari Kyiv. 


Para pemimpin Eropa menyuarakan perlunya meningkatkan belanja pertahanan sebagai tanggapan terhadap Amerika yang kurang bersedia untuk memimpin pertahanan Eropa, yang kemungkinan akan menghasilkan pinjaman pemerintah yang lebih besar.

Dikutip dari Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup menguat 0,32 persen atau 1,75 poin menjadi 557,17 pada penutupan perdagangan Selasa 18 Februari 2025 atau Rabu pagi WIB. 

Indeks DAX Jerman menguat 0,2 persen atau 46,41 poin menjadi 22.844,50. 

Indeks FTSE 100 Inggris turun tipis 0,01 persen atau 1,28 poin menjadi 8.766,73, dan CAC Prancis bertambah 0,21 persen atau 17,43 poin jadi 8.206,56.

Imbal hasil obligasi zona Euro naik tipis, membantu lonjakan 1,9 persen pada sektor perbankan yang memimpin penguatan sektoral. 

Saham sektor pertahanan terus menguat. Saham Leonardo melesat 2,1 persen, Saab AB Swedia naik 0,6 persen, dan Thales Prancis menguat 2,3 persen.

Thyssenkrupp Jerman, yang berencana untuk memisahkan divisi kapal perangnya, melambung 7 persen setelah meroket hampir 20 persen pada sesi Senin.

Sektor pertahanan menanjak untuk sesi kedelapan berturut-turut. 

Langkah Amerika yang ingin mengupayakan perdamaian di Rusia dan Ukraina menimbulkan rasa urgensi di antara para pemimpin Eropa, menurut  analis ING Economics.

"Prospek pinjaman bersama untuk mendanai kebutuhan pertahanan UE juga mendapat lebih banyak dukungan," katanya. 

Di saat yang sama, saham-saham di Rusia ditutup melemah. Indeks MOEX Rusia turun 1,49 persen. Gazprom PJSC (MCX: GAZP ) turun 5,03 persen atau 9,05 poin menjadi 171,00. 

Saham yang jatuh jumlahnya lebih banyak daripada yang naik di Bursa Efek Moskow sebanyak 210 berbanding 36 dan 8 berakhir tidak berubah.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya