Rombongan wakil rakyat dari Komisi XII DPR RI saat melakukan sidak spesifik ke lokasi ledakan smelter milik PT Monokem Surya Factory di Karawang/RMOLJabar
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Dony Maryadi Oekon, bersama sejumlah anggota Komisi XII melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT Monokem Surya Factory di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Jumat 14 Februari 2025.
Kunjungan ini menindaklanjuti insiden ledakan smelter titanium yang menewaskan 2 pekerja dan melukai 1 orang lainnya.
Dony Maryadi Oekon menegaskan, Komisi XII DPR akan membawa kasus ini ke Senayan untuk dibahas lebih lanjut melalui Panitia Kerja (Panja).
"Kita akan mendalami insiden ledakan Smelter Titanium yang terjadi di PT Monokem ini ke Panja, terkait dengan apa saja yang seharusnya mereka lakukan agar peristiwa serupa tak terulang lagi di kemudian hari. Sehingga pendalaman yang kita lakukan saat ini terhadap peristiwa tersebut nantinya akan diputuskan di dalam Panja Komisi XII DPR RI," ujar Dony, dikutip
RMOLJabar, Jumat 14 Februari 2025.
Dony juga menyoroti penerapan standar keselamatan kerja (K3) di PT Monokem Surya Factory yang dinilai masih jauh dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
"Saat kami meninjau lokasi ledakan Smelter Titanium di PT Monokem, kami melihat bahwa keamanan dan keselamatan kerja para karyawan masih sangat memprihatinkan. K3 yang diterapkan pun ternyata tidak sesuai dengan SOP yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan sekelas ini," jelasnya.
Insiden ledakan smelter ini terjadi pada Senin 16 Februari 2025 pukul 08.00 WIB di pabrik yang berlokasi di Jalan Proklamasi, Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ledakan tersebut menyebabkan 2 pekerja tewas dan 1 lainnya mengalami luka bakar serius.
Lebih lanjut, Dony menegaskan bahwa kehadiran Komisi XII DPR RI lokasi bertujuan untuk melakukan pengawasan dan memastikan perusahaan bertanggung jawab atas insiden ini.
"Kita akan mendalami insiden ledakan Smelter Titanium yang terjadi di PT Monokem ini ke Panja, terkait dengan apa saja sih yang seharusnya mereka lakukan agar peristiwa serupa tak terulang lagi di kemudian hari. Sehingga pendalaman yang kita lakukan saat ini terhadap peristiwa tersebut, nantinya akan diputuskan di dalam Panja Komisi XII DPR RI," tegasnya.
Adapun alasan pihaknya akan membawa insiden ledakan smelter itu, karena pihaknya masih melihat adanya fungsi keselamatan kerja karyawan (K3) yang tidak sesuai dengan SOP.
Dony melanjutkan, pihaknya di Komisi XII DPR terus menyoroti peristiwa ledakan smelter milik PT Monokem Surya Factory yang telah mengakibatkan dua pekerja diantaranya dilaporkan tewas. Sedangkan satu korban pekerja lainnya, dilaporkan mengalami luka bakar serius imbas dari meledaknya smelter titanium milik pabrik pasir zirkon tersebut.
"Jadi kehadiran kami ke lokasi ini, yaitu untuk meluruskan adanya permasalahan terkait dengan kejadian ledakan smelter di perusahaan tersebut. Berawal dari situ, kami melakukan fungsi pengawasan kami di Komisi XII DPR RI untuk melakukan pendalaman terhadap kondisi dari pabriknya sendiri itu seperti apa dan bagaimananya? Apakah mereka sudah siap atau tidaknya, ya meskipun sudah ada kejadian yang menewaskan dua pekerjanya akibat dari kesiapan K3-nya yang kurang memadai sebagaimana SOP yang berlaku. Terlebih untuk perizinan serta Amdalnya mereka sendiri juga, ternyata masih belum selesai," terang Dony.
Karena itu, peristiwa ledakan smelter yang terus berulang di beberapa perusahaan di Indonesia dengan salah satunya terjadi di perusahaan yang ada di Kabupaten Karawang ini tentunya bukan hanya menyangkut reputasi industri smelter di Indonesia saja. Tetapi juga menyangkut dengan keselamatan nyawa dari para pekerjanya sendiri.
Sehingga, tambahnya, Komisi XII DPR juga berencana memanggil pihak-pihak terkait melalui Panja di DPR RI untuk membahas pendalaman masalah ini secara keseluruhan.
"Tentunya keselamatan pekerja itu harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan industri, dan tidak boleh ada kompromi terhadap standar keamanan itu sendiri. Sehingga tentunya kami perlu memastikan kembali, bahwa semua industri smelter di Indonesia ini harus diwajibkan untuk mematuhi standar keselamatan kerja yang berlaku. Jadi saya tekankan sekali lagi, insiden seperti ini tidak boleh terulang kembali di manapun dan tanpa terkecuali," tegasnya.
Dari pantauan wartawan di dua lokasi berbeda dalam sidak yang dilakukan oleh rombongan Komisi XII DPR di Karawang, turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari OPD terkait di lingkungan Pemda Kabupaten Karawang, termasuk dihadiri oleh Plh Asda I Pemda Karawang, H. Wawan Setiawan, yang hadir sebagai perwakilan dari Bupati Karawang, H. Aep Syaefulloh.
Sementara itu, saat ditemui terpisah kaitan dengan kunjungan sidak spesifik dari Komisi XII DPR ke lokasi ledakan smelter titanium di pabriknya, pihak PT Monokem Surya Factory masih enggan untuk memberikan keterangan resminya kepada awak media hingga berita ini diterbitkan.