Berita

Ilustrasi air minum/Net

Kesehatan

Jiva Svastha Nusantara Edukasi Warga Pentingnya Terapkan 5 Pilar STBM

JUMAT, 14 FEBRUARI 2025 | 14:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Air bersih menjadi persoalan serius, terutama jika untuk dikonsumsi.

Ketua Yayasan Jiva Svastha Nusantara, Felicia Annelinde, menjelaskan bahwa salah satu temuan di lapangan menunjukkan masih adanya kontaminasi bakteri E. coli dan coliform pada air yang dikonsumsi.

Menurutnya, sangat penting memberikan edukasi mengenai pemilihan sumber air yang aman termasuk juga dengan pengelolaannya


Yayasan Jiva Svastha Nusantara merupakan organisasi yang berkomitmen untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat melalui kolaborasi, pemberdayaan masyarakat, dan solusi berkelanjutan.

Fokus utama yayasan pada tahun ini adalah meningkatkan kualitas air minum dan kesadaran masyarakat akan pentingnya akses air bersih demi kesehatan yang lebih baik.

“Kami menemukan bahwa masih ada masyarakat yang menggunakan air dengan potensi kontaminasi bakteri," ujar Felicia kegiatan edukasi dan penyuluhan mengenai pentingnya air minum berkualitas di Kelurahan Wates, Bandung Kidul, dikutip Jumat 14 Februari 2025.
"Oleh karena itu, melalui kampanye ini, kami mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih sumber air dan menerapkan pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) agar Kesehatan tetap terjaga,” tambahnya.
Kegiatan edukasi ini mengusung tema Indonesia Sehat Dimulai dari Air Bersih, dan menggandeng Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kota Bandung, dan berbagai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Wates.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi air yang higienis serta mencegah risiko penyakit akibat air tercemar,” kata Felicia Annelinde.

Berdasarkan survei Yayasan Jiva Svastha Nusantara, mayoritas masyarakat Kota Bandung masih mengandalkan air dari depot air minum isi ulang sebagai sumber utama konsumsi air.

Namun, banyak dari mereka yang masih menggunakan galon bermerek yang sudah terlalu lama digunakan, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi bakteri.

Sebagai solusi, Yayasan Jiva Svastha Nusantara menginisiasi program penukaran galon lama dengan gallon baru yang tidak bermerek secara gratis. Program ini bertujuan untuk mengurangi risiko penggunaan galon yang sudah usang dan rentan terhadap pertumbuhan mikroorganisme berbahaya.

Ketua Umum IAKMI Kota Bandung, Nilla Avianty, turut memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara memilih air minum isi ulang yang aman. 
Menurutnya, penting untuk memastikan kebersihan dan keamanan depot air minum isi ulang sebelum membeli produk mereka.
“Masyarakat harus memastikan bahwa depot air minum isi ulang yang mereka gunakan memiliki kebersihan yang terjaga, bebas dari banjir, serta memiliki sertifikasi dan hasil uji laboratorium," jelas Nilla.

Kegiatan edukasi ini melibatkan komunitas setempat untuk membantu menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya air higienis. 
Melalui berbagai kanal komunikasi, termasuk media social dan kegiatan langsung di lapangan, Yayasan Jiva Svastha Nusantara berharap dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan membangun kesadaran kolektif terkait isu ini.
Sebagai bagian dari upaya advokasi, Yayasan Jiva Svastha Nusantara dan IAKMI Kota Bandung juga mendorong adanya kebijakan lokal yang lebih ketat dalam pengawasan kualitas air minum isi ulang.

Kolaborasi dengan pihak pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat menghasilkan regulasi yang lebih baik untuk memastikan standar keamanan air bagi masyarakat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya