Berita

Vladimir Putin dan Donald Trump (Foto: Reuters)

Bisnis

Trump Sudahi Bentrok Ukraina-Rusia, IHSG Merah di 6.613

JUMAT, 14 FEBRUARI 2025 | 05:45 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SITUASI pelik akhirnya kembali menghantam kinerja pemerintahan Presiden Donald Trump. Usai terpukul oleh data ketenagakerjaan terkini AS yang jauh di bawah ekspektasi, rilis data inflasi memperlihatkan situasi lebih buruk. Laporan menyebutkan inflasi bulanan AS pada Januari lalu sebesar 0,5 persen hingga secara tahunan mencapai 3 persen.

Capaian tersebut cukup mengecewakan pelaku pasar dan terlebih bagi Bank Sentral AS, The Fed. Untuk dicatat The Fed yang sebelumnya menarget besaran inflasi tahunan di kisaran 2 persen dan pada Desember 2024 lalu tercatat sempat menginjak kisaran 2,9 persen. Kinerja inflasi yang kembali menjauhi target ini kemudian dijadikan landasan pelaku pasar untuk tertahan dari sikap optimis.

Kecenderungan tekanan jual dalam rentang terbatas akhirnya terjadi di sesi perdagangan di Wall Street. Seluruh indeks Wall Street terpantau mengalami tekanan jual moderat hingga sesi perdagangan pertengahan pekan ditutup. Beruntungnya, pola dan sentimen yang kurang menguntungkan di Wall Street mampu ditransformasi dalam optimisme di sesi perdagangan di Asia. Pantauan menunjukkan, seluruh Indeks di Asia yang mampu menjejak zona positif dan cenderung tajam dalam menjalani sesi perdagangan hari keempat pekan ini, Kamis 13 Februari 2025.

Laporan lebih jauh menyebutkan, pelaku pasar di Asia yang mendapatkan suntikan sentimen regional bersahabat dari rilis data indeks harga produsen di Jepang, di mana dilaporkan mengalami pertumbuhan 0,3 persen pada Januari lalu. Kinerja tersebut terbilang mengesankan terutama dilihat dalam lima bulan terakhir yang mampu membukukan kinerja positif secara beruntun dan konsisten.

Sentimen regional tersebut kemudian semakin kukuh oleh beredarnya kabar bahwa perang Ukraina-Rusia yang akan segera berakhir menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut telah mengirim utusan untuk menemui pimpinan Rusia Vladimir Putin dan Ukraina Volidimir Zelinsky. Sekalipun kabar tersebut belum memberikan garansi pasti berakhirnya perang, pelaku pasar terlihat mencoba memaksimalkan sentimen untuk bersikap optimis.

Hingga sesi perdagangan sore berakhir, indeks Nikkei (Jepang) melonjak tajam 1,26 persen setelah ditutup di 39.475,5, lonjakan tinggi juga dibukukan Indeks KOSPI (Korea Selatan) yang melesat 1,36 persen dengan menjejak posisi 2.583,17 dan Indeks ASX200 (Australia) berakhir flat alias naik sangat tipis 0,06 persen di 8.540,0.

Situasi dan pola kontras justru terjadi di bursa saham Indonesia, di mana kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru konsisten mengalami tekanan jual. IHSG bahkan terlihat konsisten menjejak zona penurunan tajam di sepanjang sesi perdagangan pagi meski sempat mencoba meninju zona penguatan sangat tipis di awal sesi. Pelaku pasar di Jakarta terkesan mencoba mengevaluasi lonjakan terlalu curam yang dibukukan di sesi perdagangan kemarin dengan berbalik menggelar aksi jual.

Kinerja merah IHSG juga berlanjut di sepanjang sesi perdagangan sore, namun semakin terkikis menjelang sesi penutupan perdagangan. IHSG kemudian mengakhiri sesi sore dengan turun  0,48 persen di 6.613,56. Pantauan dari jalannya perdagangan memperlihatkan, tiadanya sentimen domestik yang tersedia di sesi kali ini. Kemerosotan IHSG juga cukup tergambar pada bervariasinya kinerja saham-saham.

Sejumlah besar saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan terjungkal merah hingga sesi perdagangan ditutup, seperti: BBRI, BBCA, BBNI, TLKM, ADRO, PGAS, UNTR dan ISAT. Namun sejumlah besar saham unggulan lain tercatat mampu beralih positif, seperti: BMRI, UNVR, ASII, SIDO, SMGR, ICBP serta JPFA.

Pelaku pasar kini kembali menantikan rilis data terkini dari AS menyangkut Indeks harga produsen yang akan dilakukan Kamis malam nanti waktu Indonesia Barat untuk menemukan pijakan baru dalam menentukan arah gerak Indeks. Rilis data lain dari AS juga akan datang menyangkut penjualan ritel yang akan dilakukan pada Jumat malam besok waktu Indonesia Barat.

Sementara tinjauan teknikal terkini pada IHSG memperlihatkan, tren pelemahan yang kian solid untuk sekaligus mengindikasikan peluang besar keruntuhan IHSG lebih lanjut hingga beberapa pekan ke depan.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

UPDATE

Respons Dedi Mulyadi soal Penggeledahan di Rumah Ridwan Kamil

Rabu, 12 Maret 2025 | 03:30

Bakamla Gagalkan Penyelundupan 60 Ribu Ekor Baby Lobster Senilai Rp1 Miliar

Rabu, 12 Maret 2025 | 03:12

Lonjakan Arus Mudik Diperkirakan Terjadi pada 28 Maret 2025

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:50

Trump Akan Kembali Batasi Warga dari Negara Muslim Masuk AS

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:30

Jojo dan Putri KW Melaju ke 16 Besar All England 2025

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:10

NTP Menurun, Komisi IV DPR Minta Kementan Perhatikan Kesejahteraan Petani

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:53

Stabilkan Harga Bapok, Operasi Pasar Diminta Digelar Lebih Masif

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:35

Undang Menko Airlangga, DPP Bapera Bakal Santuni 20 Ribu Anak Yatim di Jakarta

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:17

Elemen Masyarakat Sumsel Apresiasi Kejari Muba Tahan Pengusaha Haji Halim Ali

Rabu, 12 Maret 2025 | 00:59

Legislator PDIP Soroti Kasus Proyek Digitalisasi Pertamina-Telkom

Rabu, 12 Maret 2025 | 00:34

Selengkapnya