Ilustrasi/RMOL
Ilustrasi/RMOL
Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mendukung pembiayaan perusahaan menengah di Indonesia.
INA akan memanfaatkan jaringannya untuk mencari perusahaan dengan pendapatan tahunan sekitar 50-100 miliar Yen (sekitar 30-60 juta Dolar AS). Meskipun tidak ada batasan industri yang ditetapkan, perusahaan yang terpilih kemungkinan besar berasal dari sektor kesehatan dan logistik, yang menjadi fokus utama INA.
Melalui kemitraan ini, DBJ berharap dapat membangun koneksi dengan bisnis-bisnis Indonesia yang memiliki prospek cerah, yang dapat mengarah pada investasi bersama di masa mendatang dengan mitra bisnis Jepang. Rencananya, dana tersebut akan diinvestasikan pada tiga atau lebih perusahaan, dan akan diperluas jika diperlukan.
Sejak didirikan pada tahun 2021, INA telah mengelola aset senilai lebih dari 10 miliar Dolar AS dan telah menginvestasikan lebih dari 4 miliar dolar AS di berbagai sektor strategis.
Baru-baru ini, INA juga menjalin kerjasama dengan DB Investment Partners, anak perusahaan Deutsche Bank, untuk menginvestasikan 1 miliar Dolar AS dalam solusi modal campuran selama lima tahun ke depan.
Populer
Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41
Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45
Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05
Senin, 03 Februari 2025 | 15:45
Senin, 03 Februari 2025 | 13:49
Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20
Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12
UPDATE
Kamis, 13 Februari 2025 | 11:28
Kamis, 13 Februari 2025 | 11:27
Kamis, 13 Februari 2025 | 11:08
Kamis, 13 Februari 2025 | 10:55
Kamis, 13 Februari 2025 | 10:54
Kamis, 13 Februari 2025 | 10:52
Kamis, 13 Februari 2025 | 10:49
Kamis, 13 Februari 2025 | 10:30
Kamis, 13 Februari 2025 | 10:26
Kamis, 13 Februari 2025 | 10:22